jangan lupa vote and comment <3
---
"Aku ingin kita mulai dari awal lagi" ucapan Juan membuat Roseanne tak kuasa untuk menahan lidahnya untuk berkata bahwa ini semua benar-benar harus diluruskan.
"Juan dengar" Ia menghela nafas, menahan emosi geramnya untuk keluar, "aku akui aku punya perasaan lebih sama kamu, perasaan suka, perasaan percaya sama kamu." tampak ekspresi Juan melunak setelah mendengar perkataan Roseanne, namun setelahnya ia merasa duniannya runtuh, harapannya pupus.
"Tapi itu dulu Juan, dulu. Sejak, sejak-kamu membuat rasa percayaku hilang begitu saja, begitupula rasa lebih aku sama kamu. Aku gak bisa percaya lagi sama kamu Juan karena sudah dari awal kamu tidak mau mengerti aku. Cuku--"
BREMM CKIIIT!
Suara nyaring mobil yang melintas membuat keduanya hilang fokus. Terutama Roseanne ketika melihat bodi mobil melewati mereka. Kendaraan roda empat yang amat Roseanne kenali, yang akhir - akhir ini sering mengantarkan dirinya pulang. Mobil itu milik..
"Jeffrey" ujarnya pelan mengikuti bagaimana mobil itu melaju dan hilang
"Rose please"
Gadis yang telah dipenuhi pemikiran-pemikiran buruk hanya mengangkat tangannya kearah lawan bicaranya "Cukup. Aku harap kamu mengerti apa yang aku katakan. i've to go"
"Rose-Rose please" si pemilik nama pura-pura tidak mendengar dan memilih untuk memasuki mobil dan menyalakan mesin menghiraukan Juan yang sedari tadi mengetuk pintu kacanya. Suara mesin mobil yang menyala membuat Juan mundur dan dengan pasrah merelakan kepergiaan Roseanne.
Didalam perjalanan, Roseanne terus menelpon Jeffrey. Ia tidak tahu apakah itu benar-benar mobil Jeffrey atau tidak, ia hanya merasa ia perlu untuk menghubungi.
"Jeffrey angkat, Jeffrey" Nada dering yang terputus selalu menjadi jawaban Roseanne yang akhirnya memilih untuk menghentikan mobil dipinggir jalan. Berulang kali melakukan panggilan namun jawabannya tetap sama. Roseanne menatap keluar jendela mobil.
Roseanne harus kemana sekarang? Mengejar Jeffrey? Tetapi buat apa? Apa ia harus menjelaskan atau .. Roseanne bingung. Ia dan Jeffrey tidak berada di hubungan dimana ia harus menjelaskan sebuah kejadian yang membuat pria itu salah paham.
Singkat kata, dirinya dan Jeffrey bukan sepasang kekasih!
Roseanne hanya merasa untuk apa? Mereka hanya teman.
Gadis itu meletakkan ponselnya dan menunduk disetir kemudi mencoba untuk mengatur perasaan dan pikirannya. Lalu ia mengangkat kepalanya dan menghela nafas.
Ia tidak perlu untuk menjelaskan. Ya. Tidak perlu.
Jeffrey mungkin juga tidak ingin tahu.
---
Jeffrey memasuki sebuah area kantor, memarkirkan mobilnya, mematikan mesin dan ketika hendak turun dari kendaraannya. Ia menyadari bahwa hari ini Roseanne menolak untuk dijemput olehnya. Jeffrey terkekeh sendiri didalam mobil, kegiatan menjemput Roseanne entah kenapa sudah menjadi salah satu kebiasaanya.Ia teringat bahwa gadis itu menolak untuk dijemput olehnya karena setelah jam pulang kantor akan ada acara pindahan Kakaknya, Loey. Jeffrey berfikir karena sudah terlanjur kesini dan saat ini masih jam-jam pulang kantor mungkin Roseanne masih bisa ditemui walau cuman sebentar. Jeffrey bisa aja pulang atau kembali ke kantornya namun karena ia ingin bertemu dengan Roseanne dan sudah terlanjur ditempat gadis itu, ia memutuskan untuk turun ke area basement kantor tempat gadis itu memarkirkan mobilnya.
Setelah memarkirkan mobilnya disalah satu area kosong, Jeffrey turun dari kendaraanya. Pria itu berharap dalam hati, jika saja ia beruntung maka ia bisa bertemu dengan Roseanne.
"Aku ingin kita mulai dari awal lagi"
Dibalik sebuah tiang penyangga, Jeffrey mendengar samar-samar tak jauh dari parkir mobilnya sendiri.
"Juan dengar," Jeffrey familiar dengan suara ini, sangat familiar. Bila saja suara tersebut tidak asing ditelinganya mungkin Jeffrey akan terus berjalan dan tidak malah mendekati sumber suara dan mengetahui sosok pemilik suara tersebut. Ia sedikit melirik dan yah..
"Roseanne" dan ia tidak tahu siapa.. yang jelas seorang pria yang sedang menyentuh lengan gadis yang ia maksud. Spontan saja ia mengepalkan kedua tangannya.
"aku akui aku punya perasaan lebih sama kamu, perasaan suka, perasaan percaya sama kamu." Jeffrey mematung ditempatnya, rahangnya mengeras.
Apa? No.
Sudah cukup. Ia tak kuasa. Ia meninggalkan mereka ia sudah tidak mau mendengar kelanjutannya.
Ia hanya merasa.. marah. Amat marah. dan kecewa?
Segera saja ia memasuki mobilnya dan menjalankan mobil dengan kecepatan semampu yang ia bisa hingga ia tidak mampu lagi untuk melihat dua insan itu.
---
Sudah dua hari Roseanne tidak menerima telfon balik dari Jeffrey. Sudah 10 kali lebih Roseanne mencoba menghubungi dan Jeffrey sama sekali tidak merespon. Membuat Roseanne yakin seseorang dibalik kemudi mobil yang melewati mereka dengan begitu kencang adalah Jeffrey.
Seharusnya Roseanne tidak terlalu sedih ketika Jeffrey tidak membalas panggilannya. Sebagai teman. Seharusnya dia tidak usah khawatir.
Ya, hanya teman.
Hingga akhirnya Roseanne memilih untuk tidak lagi memikirkan Jeffrey Oetomo. Jika pria itu tidak mau untuk menghubunginya lagi, Roseanne tidak bisa memaksa karena itu hak Jeffrey.
Semuanya seperti kembali ke kehidupan Rose sebelum bertemu dengan Jeffrey. Kehidupan yang hanya diisi oleh kesibukan pekerjaan. Dan Roseanne merasa waktu berjalan lebih lambat dan ia merasa.. lelah. Tidak hanya karena proyek yang sedang ia pimpin namun juga karena perasaanya terasa menjadi kosong.
Tidak ada lagi pukul tiga atau empat sore Jeffrey akan menelpon untuk menanyakan apakah ingin dijemput. Tidak ada lagi sosok yang masih saja selalu memakai kaos hitam tersenyum kepadanya ketika ia keluar dari lobi kantor. Tidak ada lagi pembicaraan didalam mobil mengenai apapun yang bisa mereka bahas bersama. Tidak ada lagi.. tidak ada lagi.. tidak ada lagi Jeffrey.
Rasanya momen-momen itu hanya mimpi semalam. Begitu indah, memberikan kesan namun terasa begitu cepat.
Menyadarkan Roseanne bahwa ia harus bangun dari mimpi dan harus terus melanjutkan hidup.
---Pendek banget ya? Hehe sengaja :D ditunggu aja besok ya gengs <3
terima kasih sudah sempat membaca ;)
jangan lupa vote and comment <3
KAMU SEDANG MEMBACA
pulang • jaerose
Romantizm[END - Belum direvisi. Warn!Typos] Permasalahan yang terjadi di perusahaan miliknya menjadi alasan seorang Jeffrey harus kembali ke Indonesia. Namun apakah hanya alasan itu saja yang membuat Jeffrey dengan mudah berpulang setelah meninggalkan tanah...