jangan lupa vote and comment <3
---
Tetesan air menetes dari rambut tebal yang basah, membuat lantai karpet kamar hotel sang pemilik mendapat akibatnya. Keluar dengan pakaian santai kaos oblong putih dan celana pendek kebanggaan jangan lupakan handuk kecil yang menggantung di lehernya membuat tampilan seorang Jeffrey terlihat segar. Ia mengambil ponsel nya lalu membuat panggilan.
"Dion apakah ada developer yang sudah mengirimkan aplikasinya?"
"Belum pak, ini sudah 3x bapak menanyakan di jam yang sam-" belum sempat asistennya menyelesaikan kalimatnya Jeffrey berjalan kearah meja kerja dan membuka laptop kesayangannya, "Apakah aku harus membuatnya sendiri? Mereka terlalu lama." lalu secara sepihak menutup panggilan.
Dengan cekatan ia memulai membuat coding nya, mungkin ia tidak membuat aplikasi namun sistem sederhana yang bisa disambungkan karena itu lebih cepat diimplementasikan dan dia butuh segera.
Beberapa jam yang lalu, setelah mengantarkan Rose tepat didepan lobi apartemennya. Rose tidak langsung turun dari mobil melainkan mengucapkan kalimat yang membuat Jeffrey terdiam tidak tahu harus melakukan apa bahkan untuk menolaknya.
"Aku akui memang penting bagi kita untuk membahas apa yang terjadi sebelumnya, supaya kita tidak terlalu canggung apabila dilain waktu kita kebetulan bertemu," Rose diam, Jeffrey menunggu kelanjutan sambil mencari kedua mata Rose yang tak ingin menatap balik kearahnya, "Dan aku sangat senang bisa bertemu dengan Kak Jeffrey setelah sekian lama di kondisi Kak Jeffrey sukses seperti saat ini walaupun pertemuan kita rada..." Rose menghembuskan nafasnya lalu nitra indah itu menatap balik ke Jeffrey yang setia mendengarkan, "Kak Jeffrey, terima kasih dan maaf. Semoga Kak Jeffrey jaga pola makannya dan.. selamat tinggal" Belum sempat Jeffrey untuk bernafas, Rose sudah menuruni mobilnya.
Dalam perjalan pulang Jeffrey terus-terusan memutar otak mencari cara bagaimana ia dan Roseanne masih bisa berhubungan. anti blokir instagram, ide terkonyol yang pernah ia realisasikan dalam hidupnya. Akan tetapi ia tidak menolak bahwa itu benar-benar apa yang ia butuhkan saat ini.
Dimulai dengan mencari celah yang dimiliki instagram lalu memodifikasi, dan jadilah sistem sederhana. Ketika ia menyambungkan sistem yang ia buat dengan akun instagramnya, ia mencoba mencari akun bilik Roseanne dan berhasil! Dia bisa melihatnya kembali. senyuman merekah terpantri diwajahnya tak pernah sekalipun ia merasa sebangga ini bisa membuat sistem simple dibuat waktu yang singkat.
drrt drrt
getaran dering ponsel menginterupsi, Jeffrey mengangkat telponnya, "Halo Dion"
"Pak Jeffrey, saya sudah mengirimkan aplikasinya melalui drive bapak, apakah saya dapat mengirim bonus sekarang?" walaupun ia sudah berhasil dengan rancangan sendiri tanpa aplikasi buatan pegawainya tapi apa boleh buat ia sudah membuat janji dan tentu saja harus ia tepati.
"Iya Dion, 2x lipat dari gaji pokok lalu katakan padanya untuk menjual aplikasinya pada instagram Indonesia, mungkin akan dibeli melihat instagram tidak ingin disalah gunakan"
"Baik pak Jeffrey"
"Terima kasih Dion."
---
Hari ini hari Minggu, ketiga sahabatnya memaksa Rose untuk ikut berkumpul kembali padahal biasanya mereka jarang sekali berkumpul apabila tidak benar-benar saling merindu. Selama perjalanan menuju Eighty/Nine Eatery & Spirits tempat mereka bertemu, pikiran Rose melayang kemana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
pulang • jaerose
Romantizm[END - Belum direvisi. Warn!Typos] Permasalahan yang terjadi di perusahaan miliknya menjadi alasan seorang Jeffrey harus kembali ke Indonesia. Namun apakah hanya alasan itu saja yang membuat Jeffrey dengan mudah berpulang setelah meninggalkan tanah...