Twenty-Three

4.8K 741 35
                                    

jangan lupa vote and comment <3

---

"Roseanne." desah Jeffrey tepat sesaat tubuh ramping itu memeluknya erat, Jeffrey melesakkan hidungnya pada leher Roseanne yang menangis haru. Ia memejamkan matanya, menghirup harum yang ia rindukan. Ia membalas pelukan Roseanne lebih erat lagi sampai tubuh ramping itu sedikit terangkat, "Roseanne" bisiknya dengan nada kelegaan.

Keputusannya untuk memutar balik mobilnya dan tak berpikir panjang untuk membelah jalanan untuk melaju ke apartemen gadis ini secepat yang ia mampu adalah keputusan paling terbaik yang pernah ia ambil dalam hidupnya. Karena gadis itu, Roseanne datang kepadanya.

"Jangan pergi, jangan pergi Jeffrey"

"Nggak akan"

"Maaf tapi aku tidak bisa melepaskanmu, please jangan pergi-" isak Roseanne membuat Jeffrey makin mengeratkan pelukannya.

"I am here with you"

Setelah tangis Roseanne mereda dan gadis itu lebih dulu melepaskan pelukan. Mereka saling bertatapan tanpa kata, biarkan mata yang berucap. Tak berselang lama Jeffrey menarik pelan Roseanne kearah pintu mobil penumpang, walaupun Roseanne terlihat kebingungan dengan pelan-pelan Jeffrey mengatakan, "Hanya untuk malam ini, ikut denganku."

Roseanne tidak bisa, ia akan semakin jatuh apabila Jeffrey seperti ini. Namun melihat bagaimana kedua mata Jeffrey terlihat putus asa, Roseanne tidak bisa untuk menolak.

Sepanjang perjalanan tak hentinya pria itu menggenggam tangan Roseanne, sesekali menoleh memastikan bahwa Roseanne di sampingnya adalah wujud sesungguhnya. Sedangkan Roseanne akan tersenyum setiap pria itu menoleh ke arahnya atau ketika ibu jari Jeffrey mengusap punggung tangannya.

"Mau kemana kita?"

"Kerumahku"

"Kenapa?"

"Tidak tahu, aku hanya ingin kamu ada disana." Hening kembali menemani keduanya

"Jeffrey"

"Ya, kumohon jangan pakai Kak lagi"

"Jeffrey" si pemilik nama menoleh dengan gestur bertanya lalu kembali fokus pada jalanan, Roseanne tidak menjawab dan terus menyebut nama dirinya "Jeffrey."

"Iya" jawab Jeffrey ketika roda mobil berhenti melaju dan bersatu dengan kemacetan ibu kota.

"Hubungan kita sekarang apa?" Keduanya terdiam, Roseanne menunggu sedangkan Jeffrey mencari kata yang tepat agar tidak menghasilkan kesalahpahaman

"Kita berdua sudah dewasa, kupikir status tidak terlalu penting, aku hanya ingin bersamamu dan aku ingin kamu bersamaku" Roseanne diam sebentar sebelum mengangguk mengerti, ia ingin mengatakan sesuatu yang ada dibenaknya tetapi urung untuk diucapkan mengingat mereka baru saja memulai.

"Kita jalanin dulu aja ya?" akhir Roseanne, lalu menatap ke jalanan luar. Jeffrey menarik tangan Roseanne yang ia genggam dan membungkusnya dengan kedua telapak tangannya.

"Jadi kamu mau?" gadis yang masih cantik dengan dress formalnya hanya diam, "Roseanne"

Sang gadis menoleh, lalu tersenyum dan mengangguk "Ya"

"Terima kasih" Jeffrey melepaskan genggamannya lalu dengan halus membawa tubuh ramping Roseanne kedalam pelukannya.

---

"Jadi kamu suka sama siapa tadi-Risa?" Tanya Jeffrey disela mereka menonton film yang mereka putar diruang tengah. Setibanya dirumah Jeffrey, mereka lebih menghabiskan waktu untuk berbicang ringan sembari menonton film yang diputar salah satu channel internasional dengan ditemani makanan ringan dan minuman yang sempat mereka beli di perjalanan.

"Raisa, iya"

"Siapa lagi? Pink Swear?"

"Ih Pink Sweat, iya favorite aku juga, darimana kamu tau?" Roseanne menegakkan duduknya yang semula bersandar pada sofa, sedangkan pria itu hanya mengangkat bahunya sembari menaruh gelasnya, "Oh, instagram?" pekik Roseanne, Jeffrey hanya tersenyum

"Aku masih penasaran loh, kenapa kamu bisa seenaknya buka blokir akun, bukannya itu ilegal?" Jeffrey memasang raut berfikir lalu mengedikan bahunya kembali membuat Roseanne kesal.

"Ih beneran Jeffrey, hati-hati loh bisa masuk tv kamu" si pria tertawa

"Programnya sudah dijual ke facebook Roseanne, lagian gak ada yang dirugikan kan?"

"Aku!" lagi-lagi Jeffrey tertawa, ingin meraih tangan Roseanne namun ditepis membuat Jeffrey memilih meraih bahu gadis disampingnya untuk ia rangkul, "Terus, waktu itu, acaranya Kak Loey, kenapa bisa ada kamu disana?"

"Hm, Mark"

"Mark?"

"Temen aku, oya kapan - kapan aku kenalin kamu ke mereka ya? Mereka pingin ketemu kamu"

"Eh"

"Aku sering cerita tentang kamu ke mereka"

"Ha?"

"Mereka tahu kamu Roseanne" gadis disamping Jeffrey menyipitkan matanya, lalu melengos begitu saja.

"Kalau kamu?" tanya Roseanne tiba-tiba membuat Jeffrey memiringkan kepalanya, "Penyanyi favorite" Jeffrey keliatan berfikir lalu menggeleng.

"Aku tidak tahu, tapi kupikir semua lagu Maroon 5 bagus."

"salah satunya?"

"She will be loved" jawab Jeffrey hampir berbisik, lalu kedua mata mereka bertatapan, dan Roseanne menyadari rahang Jeffrey mengetat. Ia dapat melihat ada emosi yang sama ia temukan ketika Jeffrey menceritakan masa lalunya di kedua manik Jeffrey sekarang.

Suara dering ponsel mengganggu keduanya, Jeffrey hanya melirik ponselnya yang berbunyi, ada nama Dion disana.

"Kamu nggak angkat? Siapa tahu penting" ucap Roseanne pelan, Jeffrey terlihat kehilangan fokus membuat Roseanne menyentuh punggung tangan Jeffrey. Pria itu hanya tersenyum tipis lalu mengambil ponselnya.

"Ya Dion? Ya. Aku tidak jadi balik ke Seattle." Jeffrey diam, Roseanne hanya mengamati namun dia bisa mendengar Dion berkicau panjang diujung sana dengan nadanya yang kaku dan bahasanya yang baku membuat Roseanne tersenyum dalam hati. Lalu sembari menunggu Jeffrey selesai dengan panggilannya, ia merapikan bungkusan makanan ringan yang sebagian telah habis dan berjalan menuju dapur untuk membuangnya dan mengambil mineral.

tingtung!

Roseanne meletakkan tumblr besar yang ia keluarkan dari refrigerator keatas buffet lalu menoleh kearah Jeffrey yang sekarang berdiri menghadap dinding kaca ruang tengah dan masih sibuk dengan panggilannya. Sepertinya pria itu tidak mendengar bunyi bel rumah.

Roseanne berjalan kearah intercom. Ia sempat terdiam kebingungan sebelum menekan tombol dengan logo speak, jujur ini pertama kali menggunakan alat ini dan rumah-rumah Indonesia masih jarang yang menggunakannya.

"Halo?"

"Halo? Permisi anu- saya sopir keluarga Tjandra, ini orang tuanya Mas Jeffrey sudah datang, apa boleh dibukakan kunci pagarnya?"

----

©to the owner

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©to the owner

terima kasih sudah sempat membaca ;)

jangan lupa vote, comment, and share<3

pulang • jaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang