Twenty-Seven

4.2K 703 40
                                    

jangan lupa vote and comment <3

---

Spontanitas kaki Roseanne melangkah ke belakang ketika pria berjaket coklat yang cukup basah akibat air hujan berdiri dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Spontanitas kaki Roseanne melangkah ke belakang ketika pria berjaket coklat yang cukup basah akibat air hujan berdiri dihadapannya.

Roseanne terkejut.

Cukup lama Roseanne terdiam sebelum akhirnya pria tersebut kembali menyapa dirinya.

"Oh, maaf silahkan masuk"

lengkap dengan peralatannya, pria yang begitu mirip dengan Jeffrey tersebut melenggang masuk. Roseanne menyampingkan keterkejutannya dan memilih untuk kembali berbicara kepada pria yang sedari tadi terus tersenyum kearahnya.

"plafon yang bocor ada dilantai tiga, mari ikut saya keatas" Roseanne memimpin jalan menuju lantai yang dimaksud, "Sepertinya tidak terlalu parah Mas, mungkin hanya perlu sedikit pembetulan" ucap Roseanne ketika mereka berdua menaiki tangga.

Setibanya ditempat yang mereka maksud. Pria itu memeriksa dengan teliti plafon kayu yang masih saja meneteskan air hujan. Sedangkan Roseanne menengok sekitar mencari keberadaan Jeffrey.

"Sebentar, saya cari yang punya rumah du-"

"Ini tidak terlalu parah bu, hanya perlu penutupan sedikit dibagian yang bocor ..."

Fokus Roseanne tidak lagi mencari keberadaan Jeffrey ketika tukang reparasi ini menjelaskan lebih lanjut tentang plafon kayu yang ternyata memiliki lubang cukup ketara.

"... mungkin cukup ditambal dengan materi dengan jenis yang sama sudah cukup bu" Roseanne mengangguk setuju, lalu mempersilahkan pria yang mirip dengan Jeffrey tersebut memulai pekerjaannya.

Setelahnya Roseanne berjalan kearah ruang kerja Jeffrey dan menemukan pria itu sibuk melakukan panggilan sembari fokus ke arah monitor. Roseanne tersenyum tipis lalu kembali menutup pintu ruang kerja Jeffrey. sibuk.

Ask her if she wants to stay awhile

And she will be loved, and she will be loved

Sebelah alis Roseanne terangkat tatkala ia melewati si tukang ketika hendak menuju tangga dan samar-samar mendengar suara lagu dari speaker earphone yang terpasang di kedua telinga tukang tersebut.

itu lagu favorite Jeffrey.

Namun Roseanne tidak menghiraukannya dan tetap melanjutkan langkahnya menuju dapur dan membuat secangkir kopi untuk si tukang.

Selesai dengan seduhannya dan kembali menuju tangga, ia mendapati dirinya berpapasan dengan pria berjaket coklay diundakan terakhir tangga. Roseanne kembali tersenyum, begitu pula dengan pria tersebut. astaga mirip sekali.

"Sudah selesai bu"

"Benarkah? Cepat sekali." Roseanne tertawa kering, lalu ia membawa pria tersebut ke dapur dan meletakkan kopi di depan pria tersebut, "Mari diminum kopinya Mas"

Sembari menunggu pria tersebut menghabiskan kopinya, Roseanne mengambil dompet dan ketika ia akan berbalik badan. Kedua alis Roseanne terangkat ketika pria itu menyebut nama lengkapnya lamat-lamat.

"Bu Roseanne Poetry"

Bagaimana bisa ia tahu namaku?

Roseanne membalikkan badannya lalu tersenyum kecil

"Tidak perlu bu, hanya perbaikan kecil" Lalu sepenuhnya ia melupakan pertanyaan yang muncul diatas kepalanya dan membalas permintaan pria yang sekarang sudah siap untuk keluar

"Tidak apa-apa mas. Masnya udah datang jauh-jauh kehujanan pula," Roseanne menghampiri pria itu, "ini mungkin tidak seberapa, tapi terima aja ya Mas" kedua tangan Roseanne menyerahkan tiga lembar uang merah yang ia lipat kearah pria yang terlihat sungkan kepadanya, "Terima kasih ya Mas" kata terakhir membuat si tukang menerima kebaikan Roseanne.

Setelah berpamitan dan Roseanne menutup pintu masuk. Entah kenapa perasaanya merasa tidak tenang sejak ia bertemu dengan pria berjaket cokelat tadi. Bukan apa-apa, hanya saja vibe pria tersebut..

"Tukangnya udah balik?" pertanyaan Jeffrey menyapa telinga Roseanne yang melamun di ujung buffet dapur.

"Ah-iya, cepet banget kerjaannya" Jeffrey hanya mengangguk-angguk sembari meletakkan laptop dan ponselnya diatas meja makan dekat dapur. Memilih melanjutkan pekerjaanya didapur, menemani Roseanne.

Sedangkan Roseanne membuka lemari pendingin untuk mengambil beberapa bahan makanan yang ia beli tadi pagi.

"Besok agen rumah datang buat ganti rugi. Mereka ngeyel terus tentang rumah ini gak mungkin bocor dan mereka pikir aku mengada-ada. Ck maling teriak maling sialan-"

"Jeff"

"-Apalagi kamu kena dampaknya, sialan, aku return aja ini rumah kalau mereka kasih kompensasi yang gak sebanding"

"Lebay deh kamu, aku baik-baik aja kok, maklum kali rumah ada yang bocor, lagian bocornya gak seberapa, buktinya tadi cepet perbaikannya."

Roseanne mengalihkan kesibukannya dari mengiris sayur kearah Jeffrey yang diam tidak menanggapi perkataannya. Gadis itu terkekeh ketika melihat Jeffrey fokus pada laptopnya sambil cemberut.

Setelahnya Roseanne kembali melakukan aktivitasnya begitu juga Jeffrey. Satu persatu piring berisikan lauk pauk mulai mengisi kekosongan meja makan yang semula hanya diisi oleh laptop, dan ponsel milik Jeffrey.

"Makan dulu yuk" Jeffrey menurut, memilih menyimpan laptopnya kesisi kosong meja makan dan mulai mengisi piring.

"Kamu tau nggak, Mama aku bilang kita seharusnya gak boleh berduaan dirumah" Tanya Jeffrey disela kunyahannya. Roseanne sukses menghadap Jeffrey dan memberikan ekspresi bertanya.

"Ohya?"

Jeffrey mengangguk lalu melanjutkan, "Takutnya aku khilaf"

Roseanne tersedak, Jeffrey buru-buru mengisi mineral digelas Roseanne. Tetiba saja gadis yang masih mengatur nafasnya itu tertawa

"Minum yang banyak dulu Roseanne"

"Mama kamu lucu deh, eh tapi bener juga sih" lalu keduanya kembali melanjutkan suapan berikutnya.

"Ohya Jeff, kamu tadi sempet liat tukang yang benerin plafon gak?" Jeffrey menggeleng dan terlihat ingin tahu dengan perkataan Roseanne.

"Mirip banget sama kamu tapi dia versi agak tua nya kamu, beneran deh aku sampai speechless liatnya" Jeffrey diam, pelan-pelan ia menaruh sendoknya dan menatap Roseanne yang santai saja ketika berucap, "aku sempet denger juga dia muter lagu favorite kamu pas lagi benerin plafon." Raut muka Jeffrey menegang hingga matanya tidak sempat berkedip mendengar kelanjutan kata gadis yang terlihat tenang ditempatnya.

"Roseanne"

"Hm?" yang dipanggil menunggu, Jeffrey semakin terlihat serius, menatap kedua mata Roseanne bergantian.

"Tinggal sama aku ya?"





---

aku gatau klian liat Lee Joon Hyuk itu mirip Jaehyun apa engga, tpi setiap aku nontonin drama dia (365 dan Designated Survivor 60 Days) brasa banget liat Jaehyun TT

but anyway, terima kasih sudah sempat membaca ;)

jangan lupa vote, comment, and share <3

pulang • jaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang