Eight

8.4K 934 8
                                    

dear one, saya ucapkan banyak maaf untuk bab-bab sebelumnya apabila terdapat typo atau bahkan reader menemukan nama yang seharusnya tidak ada di cerita, dikarenakan sejujurnya cerita ini sudah saya buat sebelumnya dengan nama pemain yang berbeda dengan cerita yang sekarang. Revisi sudah saya lakukan dan kedepannya saya akan lebih teliti lagi demi kenyamanan membaca. Sekali lagi maaf dan terima kasih :)

---

Disebuah daerah dekat Kota Bogor, terdapat pegunungan yang asri damai sepi namun cukup dipenuhi rumah-rumah indah dan besar. Rumah-rumah tersebut dibangun untuk berbagai alasan ada untuk tempat berkumpul keluarga besar dikala hari raya tiba, ada yang untuk tempat tinggal biasa, dan ada yang sengaja dibangun jauh-jauh hari untuk tempat tinggal di hari tua nantinya.

Seperti halnya pasangan suami istri yang cukup tua diumur hampir enam puluh itu, lebih memilih meninggalkan hiruk pikuk ibu kota dan tinggal di rumah besar nan asri yang terawat untuk menghabiskan sisa hidup mereka.

"Pa, Jeffrey kenapa belum pulang ke rumah?"

"Sibuk Ma, tenang saja dia pasti akan pulang kesini"

"Aku tahu, tapi aku sudah sangat merindukan dia." Tangan yang mulai terlihat keriput milik insan laki-laki mengusap punggung tangan yang masih saja bersih walau keriput sudah muncul dibeberapa bagian. Sang pemilik tangan yang tersentuh menatap pasangannya lalu kembali melihat pemandangan teras belakang rumah, wanita anggun tersebut berucap "Selama ini kita mencoba membujuk dia untuk pulang, tapi pada akhirnya selalu saja kita yang harus ke Seattle." wanita itu tertawa, begitu juga dengan pasangannya, "Sungguh mukjizat dia tiba-tiba pulang ke Indonesia"

Walaupun tidak ada tanggapan, wanita anggun itu tidak merasa sakit hati karena seperti inilah yang perbincangan yang ia inginkan, cukup didengar dipahami terlebih dahulu baru ia akan menerima tanggapan.

"Apakah rasa takutnya sudah hilang sayang?"

"Hm?" Kedua pasangan yang serasi itu saling menatap, "Semoga saja."

---

"Kak Jeffrey duduk aja, aku yang ambilin" Setelah mencari tempat yang kosong, Rose cepat-cepat menyuruh Jeffrey untuk stay ditempat mereka dan melarang Jeffrey untuk mengambil makanan di resto bertema prasamanan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Jeffrey duduk aja, aku yang ambilin" Setelah mencari tempat yang kosong, Rose cepat-cepat menyuruh Jeffrey untuk stay ditempat mereka dan melarang Jeffrey untuk mengambil makanan di resto bertema prasamanan tersebut. Rose sengaja karena ia ingin memilihkan makanan yang komplit 4sehat 5sempurna. Rose yakin Jeffrey pasti hanya memilih nasi dan lauk saja melihat bagaimana pria itu memilih pakaian, seadanya.

Sedangkan Jeffrey hanya menurut dan memposisikan diri duduk di tempat mereka. Dari tempatnya ia bisa mengamati Rose dari jauh yang tampak serius memilih makanan untuk mereka, lagi-lagi Jeffrey tersenyum.

Tak lama Jeffrey merasa Rose sepertinya nampak kerepotan membawa dua piring berisi berbagai lauk dan sayuran. Jeffrey datang menghampiri gadis tersebut dan membantu membawakan makanan mereka

pulang • jaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang