Ten

7K 824 20
                                    

jangan lupa vote and comment <3

---

Getaran rem tangan mobil membangunkan Jeffrey dari tidur singkatnya, ia membuka matanya menoleh kearah bangku pengemudi yang berada disampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Getaran rem tangan mobil membangunkan Jeffrey dari tidur singkatnya, ia membuka matanya menoleh kearah bangku pengemudi yang berada disampingnya.

"Sudah sampai?"

"Ya, Pak" Jawab Dion, lalu pria itu mematikan mesin mobil sedangkan Jeffrey mengambil barang pribadinya dan turun.

Ia menuju bagasi mobil untuk mengambil tas punggung begitupula dengan Dion.

Jeffrey menatap lingkungan asri tempat tinggal yang telah ditempati kedua orang tuanya dari lima tahun yang lalu. Ini kali pertama mengunjungi rumah ini dan ia tersenyum membenarkan apa yang selalu dirasakan oleh kedua orang tuanya setiap bercerita mengenai rumah besar ini.

Jeffrey menemukan tukang kebun yang sibuk dengan gunting dan rumput lalu pembantu rumah tangga yang tiba-tiba keluar dari pintu garasi

"Maaf mas, ada keperluan apa kesini?" Jeffrey tersenyum ramah membuat dimple nya muncul dan tentu saja asisten rumah tangga tersebut terpesona melihatnya sekaligus menyadari sesuatu..

"Sebentar maaf Mas..Mas anaknya Bu Irene? Yang di Amerika itu? Wah iya! Waduh maaf mas Jeffrey! Mangga - mangga masuk atuh temannya juga. Saya panggilkan Ibu sama Bapak dulu" Logat sunda langsung keluar dari lidah asisten tersebut membuat Jeffrey merasa dirumah, senyuman tidak pernah luntur dari mukanya walaupun kantuk masih menggelayut. Tidak dengan Dion yang seperti biasa biasa saja malah terkesan kaku, tapi itulah pesona Dion sebenarnya.

Kedua tamu tersebut memasuki rumah setelah asisten membuka kan pintu ruang tamu, lalu hampir berlari meninggalkan keduanya tak lama suara yang amat Jeffrey rindukan mengisi setiap sudut penjuru rumah.

"Jeffrey! Anak mama pulang! Papa! Jeffrey pulang pah!" Wanita anggun dengan daster terbaiknya keluar dengan tangan terbuka siap menerima pelukan dari anak sewata wayangnya, sesampainya tentu saja Jeffrey menerima pelukan hangat tersebut.

"Mama kangen banget sama kamu nak" Ibunya menangis dipelukan Jeffrey membuat pria itu terenyuh, ia merasa seperti inikah arti rumah sebenarnya?

"Tante" sapa Dion dibelakang Jeffrey membuat pelukan ibunya terlepas

"Dion aku ajak juga kesini ma"

"Dion! Tante juga kangen sama kamu!" Irene memberikan pelukan juga kepada Dion dan yang membuat Jeffrey tertawa adalah Dion masih saja kaku. Kedua orang tua Jeffrey sudah kenal dekat dengan Dion semenjak pria itu menjadi asisten Jeffrey selama di Seattle.

Setiap tahunnya satu atau dua kali kedua orang tua Jeffrey rutin menjenguk anaknya yang belum juga berkeinginan untuk pulang ke Indonesia. Jeffrey memiliki alasan tersendiri dan baik Irene ataupun Suho mereka sama-sama mengerti dan paham.

pulang • jaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang