Thirty-Eight

4.6K 631 31
                                    

jangan lupa vote and comment <3

---

"Ini sudah jam tujuh lebih dan adikmu belum pulang" Loey melirik ibunya yang tiba-tiba muncul diruang tamu. Kakak laki-laki Roseanne menatap kearah jam dinding, lalu berucap dengan santai walau dalam hati rasa cemas mulai menghinggapinya.

"Mungkin jalan sama temennya" Loey berdiri dari tempatnya, lalu berjalan kearah gorden jendela dekat pintu utama. Diam - diam ia membuka gorden dan melihat kearah luar halaman rumah. Lalu sebuah cahaya terang menyinari jalanan depan rumah beserta dengan suara deru mesin mobil yang asing ditelinganya.

"Siapa itu?" tanya ibunya, Loey menghiraukan memilih cepat-cepat keluar dari rumah dan bersiap untuk menceramahi adiknya. Namun langkahnya terhenti begitu saja di teras rumah ketika ia menemukan Roseanne turun dari mobil hitam asing itu begitu juga dengan seorang yang mampu membuatnya menyipitkan matanya.

"Nak Jeffrey!" Berbeda dengan dirinya, ibunya malah terlihat antusias dengan kedatangan sosok itu. Loey melipat kedua tangannya didepan dada sambil terus menyipitkan matanya terang-terangan.

Roseanne yang baru saja akan membuka gerbang rumah, terkejut mendengar suara ibunya yang menyebut nama Jeffrey dengan sangat ramah membuat kerutan menghiasi dahinya.

"Malam tante" Ibunya sumringah Jeffrey menyapanya dengan senyuman manis, Roseanne menatap Jeffrey keheranan.

"Mama kenal Jeffrey?"

"Ayo-ayo masuk dulu" Roseanne semakin dibuat bingung ketika ibunya mengabaikan pertanyaannya dan memilih untuk menarik secara paksa Jeffrey untuk masuk kedalam rumah.

Jeffrey sempat menolak sebelum akhirnya menurut ketika lengan atasnya digandeng ibunya untuk ikut masuk. Roseanne hanya mengikuti saja sambil terheran, berhenti di depan kakaknya yang masih diteras rumah "Sejak kapan Mama kenal Jeffrey?"

Loey menunjuk Jeffrey dengan dagunya dengan ekspresi datar, "Kamu udah baikkan sama dia?"

"Belum"

"Kok pulang bareng?"

Roseanne tergagap menjawab pertanyaan kakaknya, "Y-ya, ke-kebetulan aja."

"Kebetulan atau kamu-"

"Mama kok bisa kenal Jeffrey?"

Kakaknya terlihat menarik nafasnya sebelum akhirnya melepaskannya, "Kamu yang menemui diakan?" Ketika adiknya hendak membantah, Loey kembali melanjutkan "Bisalah wong dia udah minta restu." ujar Loey sembari pergi meninggalkan Roseanne yang seakan menjadi orang terbodoh di keluarganya.

"Jeffrey sudah makan?" Roseanne bisa mendengar suara ibunya dari arah dapur, ia menghampiri sumber suara dan menemukan Jeffrey bersama ayahnya sedang berbincang sebentar di dekat ruang makan sebelum akhirnya Jeffrey menjawab pertanyaan ibunya.

"Gak usah repot - repot tante"

"Repot - repot apa, yuk sekalian makan bareng kami. Roseanne! Kamu kok diam aja disitu, sini bantuin Mama" walaupun Roseanne masih mencoba untuk memahami situasi tiba-tiba dimana keluarganya terlihat ramah dan dekat dengan Jeffrey tanpa sepengetahuannya, pada akhirnya ia tetap menuruti ajakan Ibunya untuk membantu menyiapkan makan malam.

"Roseanne tumben kamu pulang jam segini?" tanya ayahnya ketika menyadari dirinya masih terdiam ditengah ruang makan.

"Iyaya pah, biasanya jam segini udah mengunci diri di kamar terus kalau ditanyai kenapa malah nangis"

"Maa" Ibunya tertawa mendengar rengekan Roseanne, begitu juga dengan Jeffrey yang tanpa dosa ikut tertawa. Roseanne merutuki pria itu dalam hati-enak aja ketawa, gak sadar apa kalau dia yang bikin aku nangis.

pulang • jaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang