Perlahan manik Gina mengerjap merasakan ada tangan kekar yang menggenggam erat tangan kanannya. Gina tersenyum menatap cowok tampan berseragam biru putih sama dengan yang tengah ia kenakan, namun perlahan senyum Gina memudar saat Handit hanya menatapnya datar tanpa ekspresi.
"Kenapa sih kamu suka banget sakit?"
Deg
Gina tersentak kaget mendengar pertanyaan aneh itu. Sampai tiba-tiba ia berada disebuah pantai dengan seragam pramuka yang melekat ditubuhnya, begitu juga dengan cowok tinggi yang berjalan disampingnya.
Perlahan cowok itu menunduk dan tersenyum manis kepada Gina yang masih kebingungan. "Sekarang aku bukan siapa-siapa lagi" ucapnya santai seraya kembali menatap lurus kedepan.
Gina semakin dibuat bingung dengan semua ini. "Maksut kamu apa??" tanya Gina menatap manik indah milik Handit.
"Aku cuma sekedar masalalu, yang nggak bisa lupain kamu" Gina menggeleng-gelengkan kepalanya bingung sekaligus tak percaya dengan apa yang ia lihat. Ia tak faham dengan apa yang Handit bicarakan.
Tiba-tiba saja Gina beralih ke rumah sakit lagi, dengan seragam biru putih seperti yang ia kenakan sewaktu SMP dulu.
"Aku udah kasih semuanya yang kamu mau, aku cuma mau kamu bahagia. Jadi please, cepet sembuh"
"Handit, kamu ngomong apa sih?? Jangan bikin aku takutt" rengek Gina dengan manik mata yang mulai menintikkan air mata.
Disaat manik Gina terpejam sebentar tiba tiba saja ia kembali berpindah tempat dan mendengarkan kalimat kalimat aneh dari mulut Handit. Disaat ia berkedip lagi, ia kembali berpindah tempat, dan terus terulang sampai dada Gina terasa sesak karena Handit terus terusan berkata aneh.
"Aku tu sayang sama kamu Gina, aku sayang sama kamu. KAMU DENGER AKU KAN?? AHAHHA" Handit tertawa keras membuat Gina melangkah mundur ketakutan. "Handitttt" panggil Gina lirih dengan air mata yang terus mengalir deras.
Sontak Handit menarik tubuh mungil Gina dan mencengkram kedua bahunya. "KAMU TAU KAN? SEBERAPA BESAR CINTA AKU KE KAMU??? KAMU TAU KAN??? AHAHHAH" manik Gina kembali berair menatap kekasihnya terus-terusan tertawa keras.
"Aku sayang sama kamu" lirih Gina berhamburan memeluk tubuh kekasihnya. Tanpa sengaja manik Gina berkedip membuatnya harus berpindah tempat lagi.
"Kamu harus lupain aku, kamu harus hidup bahagia. Aku udah korbanin perasaan aku buat kamu, kamu harus bahagia!!" Gina semakin memperkuat pelukannya membuat tangan Handit terangkat untuk membelai rambut gadisnya. Kenapa ini?? Apa yang terjadi?? Mengapa Handit berbicara seperti itu???
"Kamu nggak boleh ngomong kaya gitu, aku sayang sama kamu hiks hiks hiks" Gina mulai terisak pelan. Handit berjongkok membuat manik itu saling tatap untuk beberapa detik.
"Jangan pernah cari aku lagi, jangan pernah ingat aku lagi. Lupain semuanya tentang aku, tentang kamu, tentang kita. Hah?? Kita???" tiba-tiba saja Handit kembali tertawa membuat dada Gina semakin sesak, bingung dan tidak faham akan apa yang terjadi pada kekasihnya.
"Kamu jangan ngomong kaya gitu. Aku salah apa sama kamu?? Aku minta maaf, jangan ngomong kaya gitu. Aku takutt, aku nggak mau lupain kamu, kamu nggak boleh kaya gitu"
"Aku mau kita hidup sendiri-sendiri. Kamu hidup seperti apa yang kamu mau, dan aku hidup seperti apa yang kamu mau" manik Gina semakin dipenuhi oleh air mata. Ada apa dengan Handit???
"Jangan ngomong kaya gitu hiks hiks hiks. Aku mau kamu hidup sama aku"
"Doain aku bisa tetap hidup meski itu tanpa kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bride 2 (Tamat)
Romance(Tahap revisi) 15++ Sequel yang bisa dibaca secara terpisah Satu takdir sepasang manusia yang sama-sama dibuat gila karena Cinta. Takdirnya yang tertukar karena masa lalu membuat keduanya tersiksa secara bersamaan dengan cara yang berbeda. Mereka...