49

76 8 5
                                    

"Apa ke Bali??? Nggak bisa ah"

"Kan nantinya kamu yang terusin perusahaan papa. Ya sekalian nanti kamu sama Gina bisa jalan-jalan kan?!"

"Tapi pa-"

"Udah Handit terima aja" sahut oma yang mendengar perbincangan Handit dengan Sam ditelefon.

"Oma, belum ada dua bulan Tara meninggal. Apa kata orang kalo Handit sama Gina pergi ke Bali? Handit nggak mau orang lain pandangan Gina buruk."

"Kalo kamu pikirin kata orang terus kamu nggak akan berubah. Kamu juga harus jalanin hidup kamu Handit" Handit diam.

"Siapa tau di Bali sana Gina bisa lupain Tara. Disini terlalu banyak kenangan mereka"

"Nahh bener tuh kata oma" Handit dibuat berdecak. Masuk akal sih, tapi Handit nggak mau kalo nantinya Gina dipandang sebagai wanita yang tak berhati nurani. Kuburan Tara masih basah sedangkan Gina pergi kencan dengan suami barunya? Apa kata orang nanti???

"Lagian sejak kapan kamu jadi dengerin kata orang?" mendadak Handit dibuat diam. Iya juga, sejak kapan ia takut pada omongan orang lain. Heyy ini Handit RG, Handit bisa tutup semua mulut orang. Kenapa harus takut coba??

"Jadi gimana??"

"Handit mau pa"

***

Handit menghampiri Gina yang tengah berbicara pada boneka kelincinya didepan layar tv.

"Gina, lusa besok kita ke Bali" bukannya Gina yang merespon justru Rega yang baru saja datang langsung menyahutnya.

"Wahhh ke Bali??? ASIKKK" teriak Rega kegirangan. Handit terdiam.

"Ye ye ke Bali ke Bali" teriak Rega begitu senang. Apa iya Handit membawa Rega ke Bali juga?? Lalu siapa yang akan mengurusinya jika kondisi Gina seperti ini?? Apa mungkin Handit harus membawa oma juga. Aahhh nggak asik dong.

"Rega, kan Rega masih sekolah"

"Nggak papa nek kan Rega bisa izin"

"Mama sama Ayah di Balinya lama loh"

"Nggak papa" jawab Rega bersikeras. Sejenak oma Raya dibuat kehabisan kata untuk mengelabuhi cicitnya agar tidak ikut. Karena jika Rega ikut itu hanya akan menjadi penghalang bagi Handit. Aaa oma pengertian banget jadi terharu deh:)

"Emm kemarin Rega bilang mau punya adik kan?" Rega mengangguk.

"Nahh, kalo Rega mau punya adik Rega harus dirumah aja sama oma" seketika raut wajah Rega berubah.

"Emang kalo Rega mau punya adik Rega nggak boleh ikut ya nek??" oma Raya menggeleng cepat. Wajah Rega semakin terlihat murung, bibirnya pun mengerucut. Padahal ia ingin sekali pergi ke Bali, tapi ia juga ingin mampunyai adik. Bagaimana ini?

"Yaudah deh Rega nggak jadi ikut" Oma Raya tersenyum manis sembari membelai rambut cicitnya sayang. Rasanya Handit ingin tertawa saat itu juga. Kenapa oma begitu cerdas?? Dan bodohnya Rega percaya begitu saja.

***

Pagi ini Handit sudah melakukan perjalanan ke Surabaya. Yaa perjalanan yang cukup jauh kali ini. Sebenarnya rute yang Sam berikan kepadanya adalah pergi ke Bali terlebih dahulu, setelah itu baru ke Surabaya agar lebih dekat. Tapi Handit justru membaliknya, memilih untuk ke Surabaya lebih dulu.

Kali ini Handit akan membawa 12 anggotanya yang terpilih untuk ikut ke Bali dengan menggunakan empat mobil. Inilah alasan kenapa Handit memilih untuk ke Surabaya lebih dulu. Itu karena supaya ia bisa membawa empat mobil sekaligus menyebrangi pulau. Sebenarnya bisa aja sih pake pesawat, tapi ya masa nanti di Bali sewa mobil. Malu-maluin organisasi kan?

My Bride 2 (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang