Berapa hari nggak update?? Namanya juga manusia, kadang males buat lakuin sesuatu. Ini aja ngetiknya langsung ke point-point biar cepet ke konflik akhir, terus tamat deh wkwk.
Jadi mon maap ye, kalo seandainya langsung 1 tahun kemudian, 2 tahun kemudian, kan namanya juga cerita nggak mungkin ditulis rinci setiap harinya
Makasih udah mau nunggu dan ngikutin kisah Gina, Tara dan Handit sampe sini:)
.
.
."Oma, oma beneran mau pulang sekarang? Tidur disini satu hari aja, Gina masih kangen sama oma" rengek Gina meminta omanya agar menginap dirumahnya satu malam lagi. Oma tersenyum menatap cucunya sendu. Bukannya oma tak mau, tapi ia tak enak dengan Ival, jika saja Aldi ikut, mungkin oma tak masalah jika harus menginap disini satu malam lagi.
"Enggak sayang, oma harus urus toko antik peninggalan opa kamu" Gina semakin mengerucutkan bibirnya. Kini Gina beralih ke Ival yang berdiri dibelakang omanya.
"Vall, jan pulang dulu lah" Gina menatap Ival memohon, berharap sahabatnya itu mau menginap dirumahnya satu malam lagi. Ival melirik oma sejenak.
"Gue sih terserah oma aja, lagian kan sekolah juga libur" Gina kembali menatap omanya memohon.
"Tuh Ivalnya aja mau. Ya oma ya, satu hari aja"
"Nggak bisa sayang. Nanti kalo cicit oma udah lahir, nanti oma tidur sini lagi" Gina semakin memanjangkan bibirnya. Oma Raya hanya bisa tersenyum dan menyingkirkan beberapa anak rambut yang menutupi wajah cemberut cucunya.
"Beneran ya?!"
***
Tok tok tok
Ceklek
Pintu terbuka, menampakkan wanita berpakaian kuning putih masuk keruangan Tara. "Pak, ada yang nungguin bapak dibawah"
"Siapa??"
"Nggak tau pak"
"Cewek? cowok?"
"Cewek, cantik banget" Tara terdiam. Cewek cantik?? Siapa?? Tara tidak ada janji dengan siapa-siapa hari ini.
"Oke oke, suruh tunggu bentar" wanita berseragam kuning putih itu mengangguk patuh dan berlalu keluar meninggalkan Tara sendiri. Tara masih berusaha menebek siapa wanita yang menunggunya dibawah sana, sebelum ia bangkit dan berlalu keluar untuk menemui tamunya.
Tara tersenyum melihat punggung wanita yang sangat ia kenali. Perlahan wanita itu membalikkan badannya dan mengukir senyum manis saat manik matanya bertemu dengan manik Tara.
"Kamu Nay, kirain siapa"
"Hehe, aku ganggu kamu ya?!"
"Enggak kok, ni juga udah mau pulang"
"Jangan pulang dulu ya?! Aku mau ngomong sesuatu sama kamu" Tara terdiam sejenak, memikirkan keputusan apa yang harus ia ambil. Dirumah Gina pasti sudah menunggunya.
"Emm, lain kali aja ya?! Dirumah Gina udah nungguin, kasihan"
"Yeahh, bentar aja. Nggak sampai satu jam kok" mohon Naya berharap mantan tunangannya ini mau menuruti permintaannya. Tara kembali diam berfikir. Jujur ia tak enak jika menolak permintaan Naya tapi, kasihan Gina dirumah sendirian.
"Bentar aja ya"
"Yes. Iya setengah jam deh. Emm kita ngobrolnya cafe depan aja ya?!" usul Naya diangguki Tara.
Pria berkaca mata serta dokter cantik itu berjalan sejajar memasuki kawasan cafe yang lumayan ramai. Meraka memesan minuman dan mulai duduk disalah satu tempat yang kosong.
"Owh iya kamu mau ngomong apa" tanya Tara to the point agar ia tidak terlalu lama, dan bisa secepatnya pulang. Naya yang tersadar pun segera mengeluarkan ponselnya, lalu ia tunjukkan ke Tara. Kening Tara mengerut dalam, menatap sebuah vidio dilayar ponsel Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bride 2 (Tamat)
Romance(Tahap revisi) 15++ Sequel yang bisa dibaca secara terpisah Satu takdir sepasang manusia yang sama-sama dibuat gila karena Cinta. Takdirnya yang tertukar karena masa lalu membuat keduanya tersiksa secara bersamaan dengan cara yang berbeda. Mereka...