50

99 11 0
                                    

Votenya coyy, part panjang banget ini.
★★★

Gina terbangun didalam kamar hotel yang sangat besar dan luas sendirian, sudah tidak ada Handit disini, pasti dia sudah pergi. Bak rumahnya sendiri Gina segera melakukan aktifitas paginya yaitu mandi.

Setelah selesai dengan ritual paginya Gina bergegas keluar untuk mencari makan. Gina keluar dari kamar hotel ditemani boneka kelinci kesayangannya.

"Aksa mau makan apa??" tanya Gina pada bonekanya, tapi ya kalian tau sendirilah itu boneka mana bisa jawab pertanyaannya. Meskipun Aksa tak menjawab apa-apa Gina tetap tersenyum manis dan membelai kepalanya penuh rasa.

Pintu lift terbuka Gina segera melangkahkan kakinya masuk. Pintu lift kembali terbuka dilantai dasar. Gina bergegas keluar menuju resto hotel megah ini.

Dengan lihainya Gina duduk sembari menatap papan menu yang tertena didepannya. Beberapa karyawan yang melihat Gina tengah berbicara dengan bonekanya pun mulai berbisik satu sama lain.

"Itu istrinya pak Handit bukan sih?? Kok kaya orang setres"

"Sstt jangan ngomong kaya gitu, bisa dipenggal pala lo"

Brakkk

Gina mengebrak meja pemesanan yang seperti meja bar itu dengan perasaan kesal. "Aku mau pesen nih" marah Gina menatap semuanya tak suka.

Keempat karyawan pria dan wanita itu langsung kembali fokus pada pekerjaannya, tak mau berdebat dan membuat masalah dengan Gina karena itu akan mengancam pekerjaannya.

Gina mulai memilih menu apa saja yang ia mau atas persetujuan dari Aksa. Wanita berpakaian khas Bali itu segera mencatat apa saja yang Gina mau lalu pergi untuk membuatkannya. Gina masih duduk ditempat mengayunkan kedua kakinya riang sembari menatap sekitar.

Tak butuh waktu lama pesanan Gina siap. Gina langsung mengambil alih nampan itu dan berlalu pergi begitu saja tanpa meninggalkan apa-apa. Pegawai laki-laki yang menyadari jika Gina belum membayarnya berusaha untuk menyusul Gina namun segera ditahan oleh temannya.

"Orang kaya orang kaya aja, tapi nggak seenaknya juga" umpatnya. Mendengar itu Gina berbalik sejenak dan menjulurkan lidahnya meledek. Dasar orang gila.

Gina berhenti didepan lift menunggu box bergerakan itu sampai dilantai dasar. Saat pintu lift terbuka menampakkan sesosok pria yang menunduk fokus pada ponselnya. Dan ketika pria itu mendongak seperti dibuat terkejut saat melihat Gina. Pria itu mendekat mengamati Gina lebih dekat.

"Lo? Lo Gina kan??" tanyanya mengetahui nama Gina. Gina acuh dan bergegas untuk masuk kedalam lift, namun dengan lancangnya pria tak dikenal itu menahan lengan Gina.

"LEPASIN" teriak Gina.

"Bentar, lo beneran Gina bukan??" tanyanya bersikeras dan sok kenal. Tapi tak lama kemudian dua orang pria berseragam serba hitam langsung menarik pria tak dikenal itu mundur. Gina segera masuk kedalam lift dan lenyap dibawah terbang oleh box itu.

Didalam lift Gina menimang-nimang siapa pria tadi? Kenapa ia mengenal Gina?? Padahal Gina tak mengenalnya sama sekali. Apakah sebelumnya Gina pernah bertemu dengan orang itu tapi tak mengingatnya??

***

Seharian Handit tak menemui Gina sama sekali, bahkan sampai sekarang pun Handit belum kembali ke hotel. Gina memilih untuk menyusulnya, diantar oleh dua anak buah Handit.

Sesampainya digedung perusahaan yang cukup besar Gina langsung masuk begitu saja. Gina berlalu tak tentu arah karena tak tau dimana Handit berada.

"Aksa, kira-kira Handit dimana ya?!" tanya Gina pada boneka kelinci yang selalu menemaninya. Gina kembali memasukkan permen kedalam mulutnya, menatap kesana kemari berharap bisa menemukan sosok yang ia cari.

My Bride 2 (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang