Disalah satu rumah yang terletak dikota Solo, terdapat keluarga kecil yang tengah menonton salah satu acara televisi. Gina, Tara dan juga Rega terlihat begitu asik pada film kartun yang tengah tayang malam ini. Keheningan dan ketenangan yang ada terusik saat film kartun itu terjeda oleh iklan. Rega menghela napasnya kecewa karena filmnya terpotong. Tapi manik matanya kembali membinar, mengingat ia belum sempat memberitahu mamanya soal kejadian tadi siang. Dimana ada om om baik yang menemaninya selama kurang lebih satu jam dihalte sekolah sampai akhirnya mengatarnya pulang.
"Ma, tadi tu kan Rega nunggu lama banget disekolah" Gina tersentak kaget mendengar cerita putranya. Sontak manik Gina terangkat, menatap pria berkaca mata yang duduk bersebrangan dengannya. Tara yang tau istrinya pasti akan marah padanya karena berfikiran jika ia telat menjemput Rega, Tara memilih untuk menatap kearah lain.
"Tapi ma, Rega ditemenin sama om baik yang waktu itu"
Deg
Sejenak jantung Gina terasa berhenti berdetak. Om baik waktu itu???
"Terus akhirnya Rega dianterin pulang deh" sambung Rega antusias.
"Rega, kan mama udah bilang jangan deket-deket sama om itu lagi"
"Tapi kan ma, om tadi baik"
"Tetap aja nggak boleh" Rega mengerucutkan bibirnya. Kenapa?? Kenapa ia tak boleh beteman dengan om baik itu??
"Udahlah nggak papa ma, orangnya baik kok" bela Tara.
"Bisa aja dia punya niat jahat sama Rega, makanya dia baikin Rega" Tara hanya bisa menghela napas panjang, memilih untuk tidak beradu argumen didepan putranya.
"Mulai sekarang, Rega jangan deket deket sama om itu lagi ya!! Kalo Rega dikasih apa atau diajak kemana jangan mau. Oke?!" Rega diam, menundukkan kepala sembari mengerucutkan bibirnya kesal.
"Rega, kamu denger mama kan?"
"Iya ma."
***
Siang ini Tara tengah duduk disalah satu bangku sebuah kafe yang tidak jauh dari toko rotinya. Ia menunggu kedatangan dokter cantik, yang dulu pernah menjadi tunangannya. Ya dia adalah Naya. Meski status mereka adalah mantan tunangan, keduanya mesih sanget akrab. Tara juga sering menceritakan masalah keluarganya kepada Naya, Naya pun juga tak merasa keberatan.
Tak butuh waktu lama, wanita cantik dengan dress tanpa lengan yang panjangnya hanya diatas lutut, mengukir senyum manis lalu duduk dikursi yang bersebrangan dengan Tara.
"Kamu udah nungguin lama?!"
"Enggak kok, mungkin sekitar lima menit" jawab Tara tak lupa mengukir senyum manisnya juga. Naya bertopang dagu menatap pria berkaca mata yang dulu pernah mengisi hatinya. Dulu?? Sekarang tidak??? Entahlah, itu hanya Tuhan dan Naya yang tau.
"Kamu mau cerita apa??" tanya Naya to the point.
"Akhir-akhir ini ada orang asing yang sering tolongin Rega, bahkan kemarin dia sampe anterin Rega pulang" jelas Tara tak mau belit-belit.
"Ya bagus dong" jawab Naya belum sepenuhnya faham.
"Aku tu curiga Nay, orang itu udah berkali-kali tolongin Rega lah, baikin Rega lah" jelas Tara semestinya.
"Kebetulan aja kali" pendapat Naya masih berfikiran positif.
"Enggak Nay, orang itu dulu juga pernah tolongin Gina waktu Gina mau lahiran. Kan nggak mungkin itu kebetulan, aku yakin pasti ada yang aneh sama orang itu" Naya nampak berfikir sejenak. Tapi siapa?? Apa motifnya?? Ini sangat tidak masuk diakal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bride 2 (Tamat)
Romance(Tahap revisi) 15++ Sequel yang bisa dibaca secara terpisah Satu takdir sepasang manusia yang sama-sama dibuat gila karena Cinta. Takdirnya yang tertukar karena masa lalu membuat keduanya tersiksa secara bersamaan dengan cara yang berbeda. Mereka...