2266 kata buat temenin malam minggu kalian wkwk
.
.Pukul tujuh malam, tapi belum ada tanda tanda kepulangan sang suami. Siang tadi Tara bilang akan pulang sore, tapi kenapa sampai malam belum pulang juga. Ditelfon juga tidak bisa, kemana pria itu???
Decakan terus saja terdengar. Gina tak bisa berhenti berjalan kesana kemari, cemas tanpa sebab.
"Apa gue susul ke toko aja ya?!" gumannya mulai mengambil keputusan.
"Terus kalo Rega pulang gimana?? Udahlah, kan Rega sama ibuk" ucap Gina sendirian sembari meraih kunci mobil yang tergeletak diatas meja. Disaat Gina baru menutup pintu depan berniat menguncinya, mobil putih milik suaminya mulai memasuki halaman rumah. Gina terdiam dan menghela napasnya lega. Akhirnya.
Tapi kening Gina dibuat mengerut dikala melihat mobil berwarna putih juga yang berhenti tepat dibelakang mobil suaminya. Seorang wanita cantik keluar dari pintu kemudi mobil Tara, Gina dibuat terkejut melihatnya. Siapa wanita itu??
Wanita yang memakai jas putih seperti seorang dokter berjalan memutar membukakan pintu untuk seseorang, dibantu oleh dua orang pria yang dapat dipastikan karyawan ditoko roti milik Tara, dilihat dari seragam yang pria itu kenakan.
Deg
Sejenak jantung Gina dibuat berhenti berdetak.
"Tara" gumannya sembari mendekat mulutnya kaget. Jantung Gina terasa berdetak tidak karuan, melihat pria berkaca mata yang berstatus sebagai suaminya tengah dibopong oleh dua pria berseragam kuning itu.
Karena terlalu panik, Naya pun melewati Gina begitu saja, membuntuti kedua pria yang membopong mantan tunangannya. Tapi sebelum Naya berlalu masuk, Gina lebih dulu menahan lengan wanita berpakaian dokter itu.
"Tara kenapa??"
"Gina, eh maaf aku panik banget sampai nggak liat ada kamu"
"Tara kenapa??" Naya baru saja membuka mulutnya ingin memberi keterangan singkat, tapi kedua pria berseragam kuning itu lebih dulu bertanya.
"Ini kemana??" tanya mereka.
"Eh iya, kamar kalian diatas apa dibawah??" tanya Naya penuh kehati-hatian karena takut menyinggung perasaan Gina.
"Diatas" Gina yang tersadar pun segera berlalu menunjukkan jalan. Naya membuntuti Gina begitu juga dengan kedua pria yang membopong tubuh lemah Tara.
Perlahan Tara dibaringkan. Naya langsung menarik selimut secara sepontan untuk menutupi tubuh Tara. Gina dibuat sedikit kaget dengan keposessifan wanita ini pada suaminya. Gina dibuat semakin terkagetkan saat suaminya menahan pergelangan tangan Naya. Naya pun membungkukkan tubuhnya agar Tara bisa membisikkan sesuatu kepadanya.
"Jangan kasih tau Gina ya?!"
"Tapi Sa-" kalimat Naya menggantung dikala pria itu mengukir senyum menyakitkannya. Rasanya seperti ada benda berat yang menekan dada Naya, sakit sekali.
Kini Naya menghadap Gina yang tengah menatapnya dengan tatapan tak suka. Naya faham, Gina begitu tidak suka jika Tara dekat dengan wanita lain, Tara pernah menceritakan itu kepadanya.
"Tara kenapa??" tanya Gina dengan nada yang bisa dibilang tidak bersahabat.
"Emm Aksa cuma demam aja kok, dia butuh banyak istirahat"
Demam?? Gina bergegas menghampiri suaminya dan duduk disisi ranjang. Tapi disaat Gina baru saja terduduk disisi ranjang, Tara langsung memejamkan mata seperti tak mau berbicara dengan istrinya. Punggung tangan Gina tergerak untuk mengecek suhu tubuh sang suami, dan benar sangat panas sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bride 2 (Tamat)
Romance(Tahap revisi) 15++ Sequel yang bisa dibaca secara terpisah Satu takdir sepasang manusia yang sama-sama dibuat gila karena Cinta. Takdirnya yang tertukar karena masa lalu membuat keduanya tersiksa secara bersamaan dengan cara yang berbeda. Mereka...