Dear, Gibran.
Sebelumnya, izinkan aku meminta maaf karena menulis cerita ini tanpa izin darimu.
Pada bulan Maret tahun 2020. Ketika melewati jalan kecil itu, tiba-tiba aku seolah melihat bayanganmu yang hadir beserta suara tawamu. Maaf, maaf karena kembali mengingatnya.
Aku selalu ingat raut wajah kesalmu yang bilang "galaknya kok sama gue doang sih?" Atau kamu yang akan muncul di gang kecil lalu memberikan ekspresi sejelek mungkin sambil memeletkan lidah. Atau, kamu yang tertidur di meja kelas saat sudah selesai menghapal materi. Atau, kamu yang mengoleskan krim di wajahku. Atau, kamu yang menanyakan "kemana aja lu?" Di grup kelas.
Menulis cerita ini, adalah caraku bercerita sekaligus mengungkapkan apa yang tak pernah aku katakan pada siapapun. Menulis cerita ini, adalah caraku ikhlas.
"Kau hanya perlu percaya bahwa kau dan dia masih menjadi kata kita dalam cerita yang kau tulis, meski sejujurnya, kau dan dia hanyalah sepotong kenangan yang tak lagi ada"
Aku menjadikan kalimat itu sebagai motivasi menulis cerita ini.
Sejujurnya, Gibran. Ide untuk membuat cerita tentangmu sudah ada sejak 2019 lalu, namun tak pernah berhasil ku tulis. Hingga akhirnya aku menyerah, membiarkan perasaanku jujur, membiarkan semuanya tertuang, hingga selesai.
Kita adalah keterlambatan yang tak sempat dibicarakan. Keterlambatan yang hanya berakhir sebagai sebuah pembelajaran.
Terima kasih pernah tinggal, meski nyatanya kita tak bisa menjadi kekal. Terima kasih pernah hadir, meski hanya sebatas mampir.
Maaf, maaf karena aku terlalu pengecut untuk bicara.
Terakhir, semoga kamu dapat melanjutkan hidupmu dengan baik. Baik-baik Gibran, semua mimpimu, peluklah dengan baik, kamu hanya perlu mempercayainya. Karena aku pun percaya itu.
Selamat tinggal, aku mengikhlaskanmu (menyayangimu)
KAMU SEDANG MEMBACA
Intruder
Teen Fiction[ Untuk kenangan masa muda dan kata maaf yang tak sempat diucapkan ] Bagi Gibran, menikmati masa muda adalah bagaimana kita bisa menjadikan setiap momen yang ada terasa berharga. Juga sebagai cerita yang sempat mengisi kenangan hidupnya seperti tem...