Makasih ya yang udah vote cerita BADGIRLS, yang belum ayo vote!! Authornya baik banget ya katanya nextnya nanti kalo udah minimal 10 vote, padahal belum banyak yang vote udah next makannya kalian juga harus baik ya sama author. Tinggalkan jejak kalian. Vote sebelum membaca!
Happy reading..
"Masa iya sih gue harus luluhin hati tuh ketua osis!" gumam Claudy saat berjalan keluar dari basecamp.
"Tapi gue gak akan nyerah. Demi geng Badgirls!" ucapnya dengan penuh semangat.
Claudya berniat ke kantin, ya karena perutnya telah memanggil-manggil sedari tadi.
∆∆
"Itu si ketua osis! Rafael!" heboh semua isi kantin saat melihat ketua osis yang terkenal dengan sikap dinginnya. Sebenarnya nama lengkapnya Devan Rafael Aldevara.
Mendengar nama Rafael yang tentunya nama ketua osis di panggil oleh makhluk di kantin terutama kaum hawa, Claudy segera mempercepat langkahnya menuju kantin.Sebenarnya ia belum tahu bagaimana wajah yang dimiliki Devan, pas-pasan, ganteng, atau biasa saja? Ia hanya mengetahui namanya. Itupun Sella yang memberitahunya. Emang ya Badgirl yang kudet!
Claudy segera mengambil tempat duduk di meja no 2, meja yang diduduki oleh temannya, Sella. Ia segera melihat kanan-kiri. Yang mana Devan?
"Eh, lo pas banget. Lo belum tahu kan sama Devan Rafael Aldevara?" ucap Sella saat menyadari keadaan Claudy di sampingnya.
"Lengkap amat tuh nama! Yang mana emang?" tanya Claudy penasaran.
Sella menunjukkan jari telunjuknya tepat mengarah Devan, ketua osis yang terkenal oleh sikap dinginnya, ia tengah duduk di meja no 6. Jauh dengan meja Sella dan Claudy.
Claudy menyipitkan matanya, memperjelas pandangannya terhadap titik fokus yang ia ingin lihat. Namun, ia masih bingung entah yang mana seorang Devan?
"Ganteng kan?" ucap Sella sambil melipat kedua tangannya di dadanya. Merasa bangga karena telah mengenalkan seorang Devan kepada Claudy.
"Tau ah gue pusing. Yang mana sih?!" gerutu Claudy yang belum menemukan Devan.
"Noh yang duduk di meja no 6!" ucap Sella yang kini mulai sedikit kesal.
Claudy lagi-lagi menyipitkan matanya, owh.. jadi yang itu, dia ganteeng. Namun mungkin terlihat biasa saja bagi seorang Badgirl.
"Ganteng bingiiitz?" tanya Sella kembali.
Claudy segera duduk di samping Sella, kemudian menyeruput jus jeruk milik temannya itu. Sementara Sella hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"B aja menurut gue." jawab Claudy.
"Et dah, cowok kayak gimana sih yang menurut lo ganteeng banget?!" kesal Sella. Memang temannya yang satu ini susah untuk ditebak. Eits, sebenarnya dalam lubuk hati Claudy berkata. Ganteng banget! Gue pasti bisa luluhin hatinya!
Buktinya ia sekarang sedang menatap Devan."Woy!' Sella membuyarkan lamunan Claudy, ia segera menatap Sella dengan tatapan kesalnya.
"Apaan sih lo! Ganggu tau gak!" bentak Claudy.
"Abisnya lo malah ngelamun, udah lah gue pusing ngomong sama orang kayak lo!" pasrah Sella. Sebenarnya papahnya Sella adalah rekan bisnis ayahnya Claudy, nah dari itu Claudy dan Sella saling mengenal.
∆∆
Kriing..
Bel masuk telah berbunyi, semua siswa siswi masuk ke kelasnya masing-masing. Tidak untuk seorang Claudy, ia yang tadinya menuturi Sella di belakang sekarang malah.. fokus melihat Devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FARISSA ( Badgirl )
Teen Fiction( Follow sebelum membaca ) No Plagiat key! " GENG BADGIRLS " Sebuah kata yang sangat penting bagi seorang Claudy, sebuah kalimat yang berarti bagi dirinya. Ya, apapun akan ia lakukan demi masuk ke geng tersebut. Alviona Clarissa Claudya, se...