Sepupu

84 20 48
                                    

Assalamualaikum wr.wb.
   Owh iya, di chapter ini ada suara Devannya ya!! Votment jangan lupa guys!

            Happy reading..

"Gue suka."

Sella masih fokus dengan Video nya itu, ia terus menatap laki-laki yang tengah bernyanyi.

"Sumpah! Baru kali ini gue denger suara se-merdu ini! Kagum gue!" balas Sella.

Suara teriakan itu masih menggema di ruangan CAFE RAZA, semuanya bersorak senang. Claudy masih menatap laki-laki itu, ia terdiam tak berkutik sedikitpun.

"Ini yang gue suka!" batin Claudy. Ia tersenyum simpul, kemudian mendengarkan suara itu sampai selesai. Hingga akhirnya Claudy dan Sella kecewa, kenapa hanya secepat itu lagunya?

Claudy dan Sella segera duduk kembali di ruang sebelah, meja no 6. Tepat disisi.

Claudy dan Sella sekarang berniat untuk pulang, lihat saja jam dinding yang terpampang di CAFE tersebut. Jarum jam telah menunjuk ke angka 4. Lebih tepatnya pukul 16.58.
Kini semua sorot mata masih menghiasi ruangan tersebut, mereka yang ada di CAFE tak berkedip sedikitpun melihat kecantikan Claudy dan Sella.

"Eh Cla, kapan-kapan ke CAFE ini lagi kuy! Enak gue denger suara tu cowok!" ucap Sella saat baru saja keluar dari pintu CAFE.

"Yaelah, gue yang traktir! Lo enak!" bentak Claudy.

Sella terkekeh pelan, memperlihatkan deretan gigi kelincinya.

"Kan lo orkay Cla!" ucap Sella membujuk.

Claudy hanya memasang muka cueknya.

Bluk..

Suara pintu mobil terdengar keras, menyebabkan Claudy yang tengah berjalan tersentak kaget.

"Wish! Siapa sih tu yang tutup pintu mobil?! Buset keras amat!" ucap Claudy.

Sella sekarang tengah mencari-cari siapa yang menyebabkan mereka terpelonjat kaget.

"Itu.." ucap Sella sambil menyipitkan matanya, Claudy mengikuti arah mata Sella dan menemukan seorang laki-laki yang tengah memakai jaket hitam dan celana panjang berbahan lepis.

"Bukannya si Devan?" tanya Claudy.

Sella mengangguk-angguk.

"Woy! Ia itu si Rafael!" takjub Sella.

Caludy mengelus-elus dadanya, sedikit tersentak kaget saat Sella berbicara.

"Biasa aja dong ngomong ' woy ' nya! Kaget gue!" ucap Claudy.

Sella tersenyum tipis mendengarkan ocehan dari temannya itu, ia sekarang fokus menatap Rafael.

Claudy terus memperhatikan gerak-gerik Devan, ia melihat Devan yang seperti terburu-buru. Kemudian Devan segera memasuki CAFE.

"Buset! Si Rafael masuk ke CAFE itu juga!" heboh Sella.

"Biasa aja kali! Kuy lah cabut, lagian si Devan kayaknya buru-buru tuh." ucap Claudy santai, Claudy segera berjalan menuju mobil merahnya, ia segera membenarkan topinya.

∆∆

Rumah besar berwarnakan abu-abu dan tiga motor yang berjajar, serta tiga orang pemuda yang kini tengah nongkrong di halaman depan. itu hal biasa menurut tetangga sana.

"Woy Frans, apa rencana lo?" ucap Marvel dengan nada sedikit ditinggikan.

"Gak tau, gue belum punya rencana buat Claudy." jawab Frans dengan ekspresi bingung.

FARISSA ( Badgirl )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang