Gue suka

93 25 35
                                    

Makasih ya yang udah selalu votment cerita aku.. semoga selalu suka sama FARISSA nya yaa!!

                Happy reading..

Claudy segera mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia segera menyimpan gelas itu di lantai.

"Claudyy.. lo nggak papa?!!" teriak Sella yang tengah berlari masuk ke ruangan tersebut.

Devan segera berdiri, ia tak mau menganggu kedua insan yang saling berpelukan ini, siapa lagi kalo bukan Sella dan Claudy.

"Iya, g-"

"Eh kan ada si Devan, gue harus sopan ngomongnya." batin Claudy, untung saja ia ingat akan hal itu.

"Iya aku gak papa." jawab Claudy sambil tersenyum tipis.

"Devan makasih buanyaaak yaaah udah nolongin si Vio!" ucap pak Bambang dengan perasaan bersalahnya, Claudy dan Sella melepaskan pelukannya sekarang mereka memilih untuk menatap pak Bambang dan Devan. Apakah Devan akan mengeluarkan suaranya?

Namun ternyata sama seperti biasa, Devan hanya menganggukkan kepalanya pelan. Tidak menjawab satu kata pun.

Semua siswa siswi masih berada diluar ruangan untuk melihat keadaan Claudy, namun semuanya baik-baik saja.
Devan menatap Claudy sekilas kemudian ia melenggang pergi keluar ruangan, Claudy menatap Devan yang melenggang begitu saja, gadis itu segera berdiri.

"Devan makasih yah." ucapan Claudy membuat Devan membalikkan badannya ke arah Claudy, lalu ia tersenyum tipis dan kembali berjalan keluar.

Pak Bambang dan guru-guru lainnya segera menghampiri Claudy yang tengah duduk di lantai.

"Vio kamu gak papa?"
"Vio kamu gak papa?"
ucapan itu yang Claudy dengar, Claudy hanya tersenyum tipis kemudian berdiri.

"Nggak papa kok bu, pak." jawab Claudy.

Pak Bambang yng merasa bersalah menggaruk tengkuknya.

"Mm.. Vio, bapak minta maaf ya!" ucap pak Bambang.

Claudy memgalihkan pandangannya ke arah lain. Jujur, masih ada rasa kesal dalam dirinya terhadap guru yang satu ini.

"Enak aja cuma minta maaf! Guru macam apa itu?!" batin Claudy.

"Vio." ucapan pak Bambang membuat Claudy yang tadinya menatapke arah lain segera menatap pak Bambang kembali.

"Hh? I.. iya pak." ucap Claudy.

"Yaudah kamu ke UKS aja ya sayang?" ajak Bu Lia.

Claudy segera menolak pernyataan itu, rasanya sekarang ia ingin cepat-cepat ke rumah.

"Ah.. nggak bu, Vio mau ke rumah aja." jawab Claudy disertai senyum tipisnya.

"Sell, yuk pulang!" ajak Claudy. Sella hanya mengangguk, lagipula temannya itu baik-baik saja tidak ada luka sedikitpun.

"Yaudah pak, bu kita pulang." ucap Sella pamit.

Semua guru hanya saling angguk, kemudian mempersilahkan Claudy pulang dan beristirahat di rumah.

∆∆

"Lo gak papa Cla?" tanya Sella saat sedang menuruni tangga.

"Yaelah Sell, gue gak papa lah. Lagian untung tadi ada si Devan." jawab Claudy.

Sella kali ini bingung, kenapa bisa Claudy terjatuh? Kenapa Devan yang menolongnya? Namun ia tidak ingin membuat Claudy pusing. Ia sekarang berniat mengantar Claudy pulang. Lagipula Sella tadi pagi naik taxi ke sekolah.

FARISSA ( Badgirl )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang