Harus bisa!

68 17 109
                                    

        Biasakan untuk selalu vote dan coment 🐊 gratis kok gak dipungut biaya.

       Happy reading..

Tatapan dari kedua insan itu masih terjadi. Namun dalam beberapa detik tatapan itu hilang, Rafa menegakkan tubuh Claudy. Pria itu seperi biasa berekspresi santai, berbeda dengan Claudy yang tidak menyangka hal ini bisa terjadi.

Rendy yang menyaksikan itu tepat dibelakang Claudy segera pergi, mungkin hatinya sakit setelah menyaksikan Claudy dan Rafa tadi.

"Kok kamu bi-bisa ada disini?" tanya Claudy sedikit gugup.

Pertanyaan itu membuat semuanya diam, hening. Tak ada satupun yang menjawab.

"Oy kenapa malah disini kalian? Yok masuk!" ucap siswa kelas 11 IPA A. Roni.

"Eh Jang-" ucap Reza terpotong, padahal ia telah menunjukkan tangannya ke arah pintu masuk kelas 11 IPA A itu. Sudahlah, Roni adalah salah satu siswa yang terkena jebakan.

Byuur..

Gercikan air dalam ember itu terjatuh membasahi seluruh tubuh Roni, siswa yang sekarang basah kuyup dan tengah ditertawai oleh seluruh siswa siswi yang melihatnya.

Sementara itu Claudy dan Sella membelalakan matanya. Kenapa bisa ada air disana? Owh.. jadi itu alasan Rafa menarik tangan Claudy?

"Ah.. gilaaaaaaa!!! Siapa yang berani pasang ember di atas pintu ini?!" suara geram itu keluar dari mulut Roni.

Lah kan, salah sendiri! Reza barusan mau bilang, eh.. asal jalan aja!

"Lo ya?!" kini Roni mulai menuduh siswa siswi yang menertawainya, ia merasa malu sekarang.

"Ngaku lo pada! Siapa yang berani jebak gua!!" teriak Roni. Semuanya hening, tak ada suara kekehan tawa lagi yang keluar dari siswa siswi, karena mereka tahu Roni pasti sedang ngamuk besar sekarang.

"Malah diem lagi!!" ucap Roni menunjukkan muka kesalnya.

"Udah-udah mending kamu ke wc sana ganti baju, kan ada ganti di loker." saran Reza. Daripada masalah jadi panjang nanti, bisa-bisa Reza dipecat jadi Waketos karena tidak bisa menertibkan siswa siswi di sekolah Permata ini. Ya, memang di sekolah ini disediakan baju seragam abu ataupun seragam lainnya di loker masing-masing dari pihak sekolah, ya takut seperti ini kejadiannya. Kalo pulang ke rumah dulu kan ribet jadinya.

Roni langsung melenggang pergi, ia menunjukkan amarahnya kepada semua siswa siswi yang menertawakannya tadi.

"Owh iya Cla, kita bisa ada disini ya karena sedari tadi kita udah ada disini. Kan kita harus berangkat pagi." ucap Reza menjawab pertanyaan Claudy tadi.

Claudy manggut-manggut kemudian tersenyum tipis.

∆∆

"Ihhh.. anjaay kenapa airnya gak kena ke si tu dikel songong! Gimana sih si Katya!" cerocos Keysa saat melihat Claudy malah ditarik oleh Rafa dan korbannya adalah Roni.

Gizelle dan Syafira mengerucutkan bibirnya.

"Kesel gue!" ucap Gizelle.

"Iya lah, kemana tuh si Katya? Harus diberi pelajaran tu anak!" celoteh Syafira.

∆∆

"Yaudah, kita ke kelas ya." ucap Reza, sementara Rafa terdiam.

"Yang lain silahkan ke kelas masing-masing!" perintah Reza.

Semua mata kini tertuju pada Reza, mereka menunjukkan rasa kekagumannya. Terutama kaum hawa. Bagaimana tidak? Reza adalah pria seperti Rafa, ganteng and cool! Namun yang lebih kagumnya lagi Reza adalah pria yang ramah. Fiks, cowok idaman banget!

FARISSA ( Badgirl )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang