Happy reading..
"Ru-rumah sekecil ini?!" ucap Gizelle.
Katya hanya mengangguk.
"Heloo! Lo tinggal di rumah kayak gini Kat?" ucap Keysa dengan muka tak percayanya.
Katya menunduk, ia mengangguk pelan.
"I-iya kak." jawab Katya.
Keysa menatap Gizelle, mereka saling beradu pandang menatap Katya yang sedang menunduk, meremehkan.
"Gue kok baru tau ya Kat kalo lo tinggal di rumah sekecil ini." kali ini Syafira membuka suaranya, ia menatap rumah itu penuh rasa jijik.
"Kakak mau masuk? Ayo." ucap Katya setelah ia mendonggakan kepalanya.
"What?! Masuk lo bilang Kat. Jangankan gue masuk, disini aja gue udah gak tahan." balas Keysa penuh sombong.
Katya tersenyum miris, memang sepertinya ia akan gengsi berteman dengan yang lainnya.
"Yaudah lah, Kat lo kenapa tadi gak sekolah?! Gue udah punya rencana tadi." omel Gizelle.
Katya menautkan kedua alisnya.
"Rencana apa kak?" tanya Katya berbinar, seperti sangat semangat menurut perintah Gizelle.
"Ya, pokoknya lo harus bikin si Claudy malu."
"Dikel songong Giz namanya!" jelas Syafira.
"Eh-iya maksud gue. Lo mau kan?" ucap Gizelle menatap Keysa yang sepertinya tampak berfikir.
"Gimana caranya kak?" tanya Katya.
Gizelle tersenyum licik, ia membisikkan omongan pada telinga Katya, kemudian gadia yang dikucir kuda itu mengacungkan jempol.
"Siap kak!"
∆∆
"Papah, Sella kangen tauuuuu." teriak Sella saat telah memasuki rumahnya disusul oleh papahnya di belakang.
"Sampe rumah aja kamu teriak-teriak, tadi di mobil kamu biada aja." ucap pak Ferdi. Papah Sella.
Sella tersenyum, ia kemudian meleburkan pelukan pada papahnya membuang rasa rindu yang telah dalam.
"Papah, sesibuk apa sih papah sampe jarang pulang?" tanya Sella layaknya anak kecil. gadis itu langsung merenggangkan pelukannya menunggu papahnya menjawab peetanyaannya.
"Papah sibuuuk banget sayang. Kan kamu tau papah punya banyak perusahaan." jelas Ferdi.
Sella hanya mengangguk dengan wajah berubah cemberut.
"Eh udah pada pulang, yuk makan." ajak mamah Sella. Rani.
"Oke mah!" jawab Sella.
∆∆
Claudy sedari tadi mondar-mandir di kamarnya, ia menjodang satu tangannya yang mengetuk-ngetuk pipinya.
"Argh.. gue harus gimana?" gerutu Claudy, ia merebahkan dirinya di kasur, kemudian menatap sekilas ponsel miliknya yang telah penuh notifikasi dari aplikasi line. Claudy menghembuskan napas pelan, untuk apa ia membuka aplikasi line, pasti yang ia lihat hanya sapaan dari cowo sekelasnya ataupun kelas sebelah.
"Gue pokoknya harus bisa dapetin hati si Rafa!" ucap Claudy tegas.
Sekarang ia berniat untuk menelepon Sella, siapa lagi kalau bukan sahabatnya ini.
"Iya Cla ada apa? Tumben lo telpon? Mau nebeng? Maaf gak bisa soalnya-"
"Dengerin omongan gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
FARISSA ( Badgirl )
Teen Fiction( Follow sebelum membaca ) No Plagiat key! " GENG BADGIRLS " Sebuah kata yang sangat penting bagi seorang Claudy, sebuah kalimat yang berarti bagi dirinya. Ya, apapun akan ia lakukan demi masuk ke geng tersebut. Alviona Clarissa Claudya, se...