Peduli

48 14 29
                                    

    Warning : Terdapat adegan bapeeeer nyaa.. siapkan hati yaa guys..

  Jangan lupa vote and coment 🐊

      
         Happy reading..

Teriakan itu membuat Claudy menutup telinganya dengan kedua tangan, begitu juga dengan Sella. Bagaimana tidak? Jarak Sella begitu dekat dengan pak Bambang. Siapa lagi kalo bukan guru tergalak di sekolah ini.

"Vioo!! Sini kamu!!" ucap pak Bambang.

Claudy pasrah, ia kemudian melangkah menuju pak Bambang di ambang pintu sana. Mau bagaimana lagi?

"Vio ka-"

"Emm.. ma-maaf pak, saya permisi." pamit Sella saat pak Bambang belum selesai bicara.

"Heuh, kamu ini. Yaudah sana!" ucap pak Bambang masih dengan suara kerasnya.

Claudy hanya terdiam, ia menunjukkan muka kesalnya sekarang namun dirinya menunduk.

"Vio! Kamu kenapa tendang-tendang tu meja?! Kamu pikir ini bukan sekolahan?!" bentak pak Bambang.

Dimulailah sudah..

Claudy berniat menjawab ucapan pak Bambang, jujur saat ini Claudy merasa kesal kepada Rafa. Dan sekarang ia ingin menceritakan semuanya ke pak Bambang.

"Karena saya benci pak." jawab Claudy.

Pak Bambang menautkan kedua alisnya, ia menatap Claudy tajam.

"Benci, kalo benci ngapain pake tendang-tendang mej-"

"Karena Rafa." jawab Claudy memotong pembicaraan pak Bambang.

"Rafa?! Rafael maksud kamu!" ucap pak Bambang masih dengan suara kerasnya. Emang kalo ngomong gak bisa pelan-pelan apa ya?

Claudy mengangguk pelan.

"Alasan aja kamu! Kamunya aja yang salah ngapain bawa-bawa Rafael? Sekarang juga ikut saya ke lapangan!" titah pak Bambang.

Apa-apaan ini? Pak Bambang tidak percaya? Sudahlah memang pantas ia dihukum.

Semua mata fokus menatap Claudy yang menuturi pak Bambang dari belakang. Begitupun Rafa, ia menatap Claudy yang tengah menundukkan kepalanya di belakang pak Bambang.

"Eh, itu my love Claudy kenaapaa?" ucap Rendy dengan nada sedihnya.

"Gak usah ditanya bro, pasti buat kesalahan." balas Frans.

Marvel hanya mengangguk. Kalian tau apa yang dilakukan Marvel? Ia berlari menuju arah Claudy dan pak Bambang.

"Pak!!" teriak Marvel.

Bayangkan, semua siswa siswi kini tengah menatap Claudy dan pak Bambang. Ditambah lagi dengan Marvel.

"Apa kamu? Mau saya hukum juga?!" bentak pak Bambang.

"Santai aja dong pak, Cla kamu kenapa?" tanya Marvel yang kemudian menatap Claudy.

Claudy memandang Marvel kemudian menatapnya tajam.

"Sana pergi!" ucap Claudy pelan.

"Yaelah my hany baby Cla, jahat. Yaudah, ayang pamit yah. Byee.. love youu." ucap Marvel dengan lambaian tangannya dan suara pelannya.

Claudy merasa geli mendengarnya.
Semua siswa siswi masih menatap Claudy.

"Kalian semua masuk kelas!!" teriak pak Bambang membuat semuanya bubar dan memasuki kelas masing-masing.

Kring..

Bel masuk telah berbunyi, semuanya telah memasuki kelas. Beda halnya dengan Claudy yang sekarang tengah berdiri di tengah lapangan bersama pak Bambang. Jam telah menunjukkan pukul 11.05.
Matahari juga telah ada di atas, benar-benar hari yang sangat panas.

FARISSA ( Badgirl )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang