12) Battle Art, Now!!!

46 27 3
                                    

"Ciee...hati-hati yang ketiga setan, lho, " Rayiz tiba-tiba mengagetkan Azdi dan Shishi yang tengah dilanda kekikukkan.

"Yang ketiga setan, berarti kamu dong? " sontak kata Azdi bikin Rayiz tak berkutik.

Ini mah senjata makan tuan namanya, ada-ada aja si Rayiz.

"Tumben sendirian, mana tu si Farish? Biasanya lengket banget? " tanya Shishi yang menyadari kalau Farish tidak bersama dengan Rayiz.

"Nggak tau tu, tiba-tiba dia akur banget sama Mery, tadi aja aku ditinggal sama dia karena dia ke kantin sama Mery, sekarang nggak tau deh kemana dia," jelas Rayiz.

"Syukur deh, kalau dia udah akur sama Mery," kata Azdi.

"Iya, mereka itu cocok sebenarnya, lho," kata Shishi.

Azdi mengangguk setuju.

"Iya sih bagus, iya sih cocok tapi baru akur aja sahabatnya udah ditinggalin aja apalagi kalau udah pacaran," kata Rayiz.

"Udah tenang aja, Farish nggak kayak gitu orangnya, ya mungkin sekarang mereka sedang dekat-dekatnya biarin aja dulu," kata Azdi.

"Iya deh bang," kata Rayiz.

***

Farish dan Mery sedang menikmati makan siang dikantin sekolah. Semangkuk bakso dan segelas es teh sangat pas untuk mengisi perut yang sudah keroncongan.

Pemandangan Farish dan Mery yang makan berdua satu meja sontak membuat banyak yang memperhatikan. Mulai dari cewek-cewek yang iri sampai yang bingung melihat 2 orang yang biasanya seperti kucing dan tikus ini sekarang nampak sangat dekat. Sementara Farish dan Mery mengacuhkan semua keheranan orang.

"Pulang latihan nanti, aku antar lagi, ya! " kata Farish.

"Benaran nggak apa-apa, nanti ngerepotin kamu lagi," kata Mery.

"Nggak apa-apa kok nanti kalau bisa aku jemput pas pulang," kata Farish.

"Kalau pulang nggak usah, nanti nyusahin kamu," kata Mery.

"Nggak nyusahin kok, aku khawatir kalau kamu pulang malam-malam sendirian,"

"Kamu nggak usah terlalu mengkhawatirkan aku seperti itu, aku bisa kok jaga diri lagipula,,,,"

"Lagipula apa? "

"Lagipula kan aku bukan siapa-siapa kamu,"

Farish terdiam mendengar perkataan Mery. Ya, dia tau kalau selama ini dia bukanlah siapa-siapa Mery.

"Kalau begitu aku ingin bagian dari kamu,"

"Apa??? "

"Kamu mau kan jadi sahabat aku? "

Mery terpana. Memang Farish cuma mengajaknya bersahabat, tapi perkataannya itu lho. Udah kayak nembak aja.

"Ya, pastinya aku mau," kata Mery yang langsung memancing senyuman Farish.

"Oh ya, Bang Azdi jadikan battle sama Akro? " tanya Mery.

"Ya, hari minggu ini itu alasannya seharian ini Bang Azdi selalu menggambar dari pagi hingga sekarang," jelas Farish.

"Aku harap Bang Azdi bisa menang," kata Mery.

Drawing ArtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang