33) Dukungan

17 7 0
                                    

Hari ini Azdi dipanggil oleh Kepala Sekolah, kenapa ya? Tenang, dia dipanggil bukan karena melakukan pelanggaran, tapi karena pihak sekolah akan mendukung Azdi untuk ikut "Drawing Art Cimpetition". Tak hanya mendukung secara mental pihak SMA Pelita Jaya juga akan mendukung Azdi dari sisi materi lho. Yap, semua alat-alat yang dibutuhkan Azdi untuk lomba itu akan di sediakan pihak sekolah dengan dana dari sekolah. Hal ini dilakukan karena apa yang Azdi lakukan juga akan mengharumkan nama sekolah.

Tak terbayang betapa senangnya Azdi, apalagi sekolah juga akan memberi Azdi uang saku, menyediakan transportasi, dan berjanji akan menonton setiap perlombaan Azdi.

Azdi melangkah dengan riang saat akan kembali menuju kelasnya. Perasaanya sangat bahagia dan semangatnya bertambah berkali-kali lipat dari sebelumnya. Ketika ia memasuki kelas, kelasnya masih lengang, wajar saja saat ini masih waktu jam istirahat jadi cuma segelintir murid yang setia di kelas itu.

Azdi mengamati sekeliling kelasnya. Cuma ada 5 orang di situ. 3 cewek dan  2 cowok. Salah satu yang di kelas itu adalah Shishi! Tapi Shishi nampak cuek saja ketika melihat kedatangan Azdi. Azdi menghela nafasnya. Rasanya ingin sekali ia menghampiri Shishi dan memberitau kabar gembira ini tapi ia tau Shishi tak mau dekat dengannya lagi.

Mengetahui kenyataan ini semangatnya yang tadi sudah full berkurang sedikit. Tapi Azdi mencoba menampik semua itu, tidak ada yang boleh menganggu tujuannya walaupun itu sekrang wanita yang ia cintai.

Setelah sekian detik berdiri di depan pintu, Azdi tiba-tiba memutar badan. Ia mengurungkan niatnya masuk ke kelas. Ia kembali berjalan ke arah luar.

Shishi yang melihat itu langsung melirik kepergian Azdi. Sebenarnya ia juga ingin menghampiri Azdi, tapi entah kenapa ia tak sanggup sekarang. Shishi menghela nafas.

"Mungkin ia mau menemui Rin, diakan sudah mempunyai gadis sesempurna itu, " batin Shishi.

***

Langkah kaki Azdi tertuju pada kelas Farish. Ia akan memberitau Farish dan Rayiz soal kabar gembira ini. Ketika sampai di kelas ini ia hanya mendapati Rayiz sendirian di kelas.

Melihat kedatangan Azdi, Rayiz melambaikan tangan tanda menyuruh Azdi untuk masuk. Azdi segera masuk ke dalam kelas X IPA  itu.

"Mana si Farish? " tanya Azdi pada Rayiz.

"Lagi kencan tu sama pacarnya, " jawab Rayiz.

"Pacarnya? Dia jadian sama siapa? " tanya Azdi bingung karena seingatnya Farish belum pacaran.

"Siapa lagi kalau bukan beautiful angel-nya, " ucap Rayiz.

Kata-kata Rayiz ini mengingatkan Azdi dengan postingan Farish tempo hari.

"Ooo Mery, " kata Azdi.

"Iya, itu tu penyakitnya Farish kalau udah sama yang namanya Meryrini lupa segalanya, sahabat senasib seperjuangannya sendiri dibiarkannya berlumut sendirian di kelas, " ucap Rayiz dengan nada jengkel dan sebal.

"Dasar lebay, " ledek Azdi.

"Oh ya ngomong-ngomong ada apa Bang? Kelihatannya ada berita penting ya? " tebak Azdi.

"Yap, pihak sekolah mendukung aku untuk ikut DRAWING ARY COMPETITION itu, " jawab Azdi.

"Wah! Keren! Kalau gini pasti menang Bang, " kata Rayiz sedikit berteriak.

Drawing ArtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang