46) Menjelang Final Time

11 5 0
                                    

Azdi nampak fokus di meja belajarnya. Ditemani pensil dan kertas HVS-nya. Ia siap kembali berlatih mempertajam skill sebagai persiapan untuk babak final.

Mengingat dia akan melawan Akro membuat semangatnya makin bertambah. Azdi begitu berambisi mengalahkan Akro dalam babak final nanti.

Karena itu ia lebih serius melatih kemampuannya jelang final itu. Ia lebih sering latihan ketimbang saat menghadapi babak biasa.

***

Di rumah mewahnya Akro nampak tengah fokus dengan gambarnya. Sementara Riani tengah berada di dapur mencuci piting yang kotor. Setelah selesai ia meletakkan semua piring, gelas, dan mangkuk yang sudah bersih ke lemari tempat menyimpannya. Begitu juga dengan sendok dan garpu.

Setelah itu saatnya mencuci pakaian kotor. Riani mencuci semua pakaian milik tuan rumah dengan sebuah mesin cuci kapasitas besar. Setelah mencucinya, saatnya menjemurnya di luar.

Riani menjemur pakaian itu dengan sangat rapi. Baju dengan baju, celana dengan celana, rok dengan rok, yang putih dengan yang putih. Saat tengah asyik menjemur tiba-tiba Akro datang. Riani dibuat kaget oleh kehadiran Akro.

"Kamu ngapain kesini? Bukannya tadi sedang menggambar ya? " tanya Riani.

"Bosan menggambar terus, aku mau bantuin kamu aja, " kata Akro.

"Nggak usah, aku bisa sendirian kok, " kata Riani.

"Pokoknya aku mau bantu, titik, " kata  Akro ngotot.

Riani hanya bisa mengalah. Akro mulai menolong Riani menjemur pakaian.

"Kamu harusnya lebih sering latihan jelang final nanti, " anjur Riani.

"Lawan kamu itu berat lho, " lanjut Riani sambil meletakkan satu per satu pakaian ke tali jemuran.

"Iya aku tau, Azdi memang akan jadi lawan paling berat yang pernah aku temui, tapi...aku nggak perlu terlalu khawatir jika ada kamu yang mendukung aku, " kata Akro sambil menolong Riani menjemur satu per satu pakaian.

"Kamu itu ya gombal terus, nggak mempan tau, " kata Riani sok cuek padahal wajahnya telah bersemu merah.

"Nggak mempan tapi mukanya merah gitu, " goda Akro.

Riani cuma bisa diam, mukannya semakin bersemu merah.

"Kamu manis banget kalau gini, " kata  Akro.

Riani tersenyum manis pada Akro. Mereka terus melanjutkan menjemur pakaian sampai selesai semua.

***

Di sela-sela latihannya, Azdi mengajak Shishi ketemuan di sebuah taman di dekat rumah Shishi.

"Kamu ngapain ngajak aku ketemuan harusnya kamu tu fokus sama final besok, " kata Shishi.

"Aku baru bisa fokus kalau udah ketemu sama kamu, " kata Azdi.

"Apaan sih, " kata Shishi bersemu malu.

"Udah jangan gombal, kamu mau ngomong apa sama aku? " tanya Shishi lagi.

"Nggak ada aku cuma kangen, nggak boleh emangnya? " ucap Azdi.

Drawing ArtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang