48) Hasil Final

16 4 0
                                    

Para juri mengambil gambar kedua finalis. Suasana tegang menyelimuti tempat pertandingan. Semua nampak sangat harap cemas. Tak hanya Azdi dan Akro tapi semua penonton juga merasakaannya.

Para juri mulai pergi ke sebuah ruangan khusus untuk mendiskusikan hasil perlombaan ini. Jantung Azdi dan Akro berdegup kencang.

Azdi mengamati ke arah penonton. Tak juga dilihatnya keberadaan Shishi.

"Apa dia belum datang juga? " batin Azdi.

Kecemasannya bertambah, cemas akan hasil lomba dan cemas akan keberadaan Shishi.

Tak hanya Azdi, teman-temannya juga  jadi cemas karena Shishi belum juga datang.

"Duh, Kak Shishi kok belum datang juga? " ucap Rayiz bingung.

"Iya, harusnya dia udah sampaikan kalau emang tadi udah di jalan, " imbuh Farish.

"Aku coba telepon dulu, " kata Mery.

Mery mencoba menelpon Shishi. Tapi yang ia dengar adalah suara operator telelpon yang mengatakan bahwa nomor Shishi sedang tidak aktif.

"Gimana Mer? " tanya Rin.

"Nomornya nggak aktif, " kata Mery resah.

Teman-temannya yang lain juga mulai  resah. Tidak biasanya Shishi seperti ini.

"Aku jadi cemas dengan keadaan Kak Shishi, " kata Mery.

"Kita doakan saja semoga tidak terjadi apa-apa dengan Shishi, " kata Rin berusaha menenangkan.

Farish mengangguk.

"Ya, untuk sekarang cuma itu yang bisa kita lakukan, " kata Farish.

***

Sebuah rumah sakit nampak sedang sibuk. Mereka tengah menangani korban sebuah tabrakan. Ada 10 orang korban yang dilarikan ke rumah sakit ini. Para korban adalah penumpang angkot dan orang-orang yang sedang berada di TKP saat terjadi kecelakaan.

Para perawat tengah sibuk mencoba menghubungi keluarga para korban melalui nomor yang tertera pada telepon para korban yang ada di korban. Satu per satu keluarga korban di hubungi.

***

Ibu Shishi sedang sibuk mengurus toko kuenya yang memang sedang ramai. Tapi tiba-tiba perasaannya tidak tenang entah karena apa. Ia sama sekali tak tau apa yang menyebabkan pikirannya jadi tidak tenang.

Pikirannya tiba-tiba selalu memikirkan Shishi, anak bungsunya itu.

"Kenapa perasaan aku jadi gini ya? " batin Ibu.

Disaat itu ponselnya berdering. Ibu Shishi langsung mengangkatnya.

"Assalamu'alaikum, ini siapa ya? " tanya Ibu Shishi.

"Walaikum salam, apa benar ini orang tua dari Shishi Karunia Putri? " tanya suara dari seberang telepon.

"Ya benar, saya Ibu dari Shishi, ada apa ya Mbak? " tanya Ibu Shishi.

"Anak Ibu menjadi korban kecelakaan, dan sekarang kini tengah di rumah sakit. " wajah Ibu Shishi menjadi pucat pasi. Air matanya mulai menetes.

Sontak semua pengunjung dan pekerja di toko itu panik.

"A...apa?? An...anak saya...mengalami ke...kecelakaan? " kata Ibu Shishi terbata-bata.

Drawing ArtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang