45) Euforia

12 4 0
                                    

Euforia memenuhi panggung tersebut. Semburan bunga api keluar dari sudut-sudut panggung sebagai tanda pengucapan selamat kepada Azdi dan Akro. Para penonton juga bersorak-sorai terutama Farish dkk yang namapak sangat heboh. Sementara Riani bertepuk tangan sangat keras, kebahagiaan nampak terpancar dari raut wajahnya.

"Selamat kepada Azdi Shuroh dan Akro Arta sebagai 2 peserta yang berhak melaju ke babak final, sekali lagi selamat untuk keberhasilannya dan selamat melanjutkan perjuangan, " sorak MC.

3 peserta yang lain langsung menyalami Azdi dan Akro seraya mengucapkan selamat atas keberhasilan mereka. Setelah semua peserta bergantian mengucapkan selamat, Azdi dan Akro saling bertatapan tajam, seakan saling memberi isyarat untuk bersiap-siap di final.

Setelah semua acara selesai, mereka dipersilahkan turun dari panggung. Azdi segera menuju tempat teman-temannya. Teman-temannya telah menantinya.

Ketika telah sampai baik Azdi maupun teman-temannya tak mampu berkata apa-apa sangking senangnya. Azdi mendekati Shishi, ia memandang gadis itu begitu juga sebaliknya.

"Selamat ya Azdi, " ucap Shishi.

Azdi tak mampu menjawab, ia begitu tak menyangka bisa sampai sejauh ini. Azdi lalu menggenggam kedua tangan Shishi. Dia cuma menggenggam tanpa bisa berkata apa-apa. Shishi tersenyum, perasaannya begitu bahagia. Semua teman-teman Azdi juga tersenyum melihat moment romantis ini, mereka tidak meledek seperti biasanya.

Setelah turun dari panggung, Akro dengan setengah berlari langsung menuju Riani. Riani sudah berdiri menunggunya di depan kursi penonton. Akro ingin mengungkapkan kebahagiaannya pada Riani secepatnya.

Akro langsung memeluk tubuh Riani membuat Riani sedikit terkejut.

"A...Ak...Akro..." gumam Riani.

Akro tak mengucapkan apa-apa selama beberapa saat, ia hanya diam sambil terus mengeratkan pelukannya pada Riani. Riani membalas pelukan Akro.

"Terima kasih, " gumam Akro pada Riani.

"Untuk? " tanya Riani.

"Untuk semuanya selama ini, aku sayang sama kamu, " ucap Riani.

Riani terharu mendengar ucapan Akro itu.

"Aku juga sayang sama kamu, " kata Riani.

Mereka terus berpelukan, Akro ingin sekali membagi kebahagiaan ini dengan Riani.

***

Ayah Azdi baru akan pulang ke kerja. Tapi tiba-tiba awan yang sedari tadi hitam menumpahkan hujannya. Ayah Azdi mendengus. Dia harus menunggu menginggat dia mengendarai motor, pasti basah kuyup jika dia nekat nerobos hujan.

Sambil menunggu Ayah Azdi iseng-iseng melihat berita tentang Drawing Art Competition di Hp-nya. Dia langsung tercengang ketika melihat berita terbaru, yaitu anaknya, Azdi berhasil lolos ke babak final perlombaan itu.

"Ternyata Azdi tidak main-main dengan tekadnya, " gumam Ayah Azdi.

"Apa selama ini aku salah telah mengekangnya? " gumamnya lagi.

Dia terdiam. Pikirannya larut di tengah hujan yang makin lebat.

***

Hermawan Arta tengah berada di kantornya. Matanya menatap ke arah luar yang tengah dilanda hujan lebat. Tiba-tiba seseorang memasuki ruangannya, dia langsung menoleh. Tetnyata itu adalah istrinya sendiri, Yunita.

Drawing ArtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang