16) Mana Semangatmu?

33 23 1
                                    

Shishi sedang mencuci pakaian. Ia menggunakan mesin cuci. Setelah selesai dicuci Shishi lalu mengeluarkan semua cucian dari mesin cuci dan memsukan kesebuah ember. Shishi mengangkat ember itu dan membawanya ke halaman belakang rumahnya yang tak jauh dari tempat ia mencuci. Shishi lalu menggantung satu persatu cucian ke tali jemuran. Shishi menggantung pakaian yang akan dijemurnya dengan rapi. Pakaianyang kecil dan ringan disusun dengan pakaian kecil dan ringan juga sementara yang berat dengan yang berat. Hal ini agar tali jemuran seimbang dan jemuran tidak mudah terjatuh.

Setelah semua terjemur Shishi kembali kedapur. Kali ini ia mencuci piring, gelas, dan semua peralatan makan. Shishi melakukan semua itu sambil sesekali bernyanyi-nyanyi kecil. Lagu kesukaannya adalah you are my life milik Harris J. Dengan menyanyi-nyanyi seperti itu perasaannya jadi lebih senang dan otomatis pekerjaan akan lebih cepat selesai.

Setelah semua piring selesai dicuci dan dimasukkan ke dalam rak piring, kini satu pekerjaan rumah lagi yang menanti Shishi. Shishi mengambil sapu dan mulai menyapu setiap sudut rumah. Shishi menyapu dengan cermat sehingga tidak ada satu debu pun tertinggal di lantai.

Semua pekerjaan telah selesai. Shishi menghempaskan tubuhnya diatas sofa sambil melemaskan ototnya.

Shishi memang setiap hari mengurus pekerjaan rumah. Kedua orangtuanya sudah berangkat sejak pagi untuk bekerja begitu juga dengan kakaknya. Jadi, dialah yang mengurus rumah. Mulai dari cuci mencuci, menyapu, mengepel, membereskan, dan terakhir memasak.

Shishi membuka Hp-nya. Ia tiba-tiba kepikiran Azdi, sebenarnya bukan tiba-tiba sih tapi udah keseringan(hehehehe). Sebenarnya Shishi ingin menchat Azdi, tapi ia ragu. Masak cewek duluan sih.

Shishi berharap agar Azdi yang duluan menchat dirinya. Lama ia tunggu tapi belum juga ada. Padahal WA Azdi menunjukan label online.

Lama Shishi menunggu. Tapi, yang ditunggu tak kunjung datang. Shishi terus sabar menatap layar Hp-nya. Ada pesan yang masuk, tapi bukan dari Azdi.

Kesabar Shishi akhirnya habis. Ia kini memutuskan untuka menchat Azdi duluan. Baru saja tangannya akan mengetik diatas keyboardnya. Tiba-tiba...

"Jring"

Sebuah pesan datang dari Azdi.

"Akhirnya," batin Shishi senang.

Shishi segera membaca pesan itu.

"Shi, aku ada kabar bagus," tulis Azdi.

Shishi antusias menanggapi pesan itu.

"Kabar apa? "

"Ayahku membolehkan aku untuk menggambar, "

"Serius, wah bagus dong,"

"Tapi ada syaratnya,"

"Syarat apa? "

"Aku harus buktikan kalau dengan menggambar bisa membangun masa depan yang cerah, atau singkatnya bisa cari duit,"

"Gitu, trus kamu udah ada ide? "

"Itu dia menurut kamu gimana? "

"Untuk sekarang aku belum tau tapi aku akan coba pikirkan, pokoknya aku akan dukung kamu 100%,"

"Makasih ya Shi, ya sudah aku mau ngasih tau Farish sama Rayiz siapa tau mereka ada ide,"

Drawing ArtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang