36) Mengajar Menggambar

14 4 0
                                    

Azdi sudah mulai mengajari Rin menggambar realis dengan warna. Dimulai dari cara mewarnai yang benar, teknik pemberian gelap terang, dan masih banyak lagi ilmu yang dibagi oleh Azdi. Rin nampak sangat senang mendengar semua penjelasan Azdi. Sementara Azdi juga nampak senang mengajari Rin, selain karena yang cepat memahami setiap penjasan Azdi juga karena dengan seperti ini secara tidak langsung ia mempertajam skill-nya sendiri dalam menggambar, tentu ini sangat berguna bagi perlombaan yang akan diikutinya tak lama lagi.

Mereka belajar menggambar ditemani oleh jus jeruk buatan Bi Yanti yang sangat segar.

"Kamu memang hebat Rin, " puji Azdi saat Rin mengerjakan gambarnya.

"Tapi warnanya masih kasar, belum terkesan nyata, " ucap Rin.

"Latihan terus-menerus pasti nanti hasilnya akan semakin sempurna, " ucap Azdi.

"Iya, makasih ya kamu udah mau ngajarin aku, aku udah bingung banget lho cari orang yang mau mengajari aku menggambar, " tutur Rin.

"Iya, sama-sama, aku juga senang bisa ngajarin kamu, karena secara tidak langsung itu juga meningkatkan kemampuanku, apalagi sekarang aku akan menghadapi lomba kan, " kata Azdi.

"Semangat ya, aku akan selalu dukung kamu, " ucap Rin menyemangati Azdi.

Mendengar ucapan Rin membuat Azdi teringat akan Shishi, ya Shishi lah yang sering mengucapkan kata seperti itu padanya. Azdi jadi terdiam lama, pikirannya melayang memikirkan gadis cantik itu. Rin jadi bingung saat melihat Azdi yang tiba-tiba terdiam.

"Azdi kamu kenapa? Kok diam? " tanya Rin.

Azdi tersentak kaget dan terbangun dari lamunannya, tapi kelihatannya kesadarannya belum sempurna.

"Nggak kenapa-napa kok Shi, " ucap Azdi yang pikirannya masih pada Shishi.

"Shi, maksud kamu Shishi? " tanya Rin bingung ketika Azdi memanggilnya dengan nama Shi.

Azdi mengernyitkan dahinya saat mengetahui kesalahannya memyebutkan nama Rin dengan Shishi.

"Maaf Rin, aku tadi nggak fokus, " kata Azdi.

"Kamu lagi mikirin Shishi ya? " selidik  Rin.

Azdi menghela nafas, sudah pasti Rin akan mengetahuinya setelah kejadian tadi. Azdi hanya mengangguk mengiyakan.

Melihat Azdi yang mengangguk, Rin merasa sangat kecewa dan hatinya sakit.

"Kenapa harus mikirin orang lain saat bersamaku? " batin Rin.

Tapi Rin mencoba bersikap biasa, ia tidak ingin Azdi tau kalau ia sedang cemburu.

"Emang kamu sama Shishi ada apa? Apa kalian pacaran ya? " tanya Rin.

Azdi menggeleng.

"Nggak, kami sejauh ini masih sekedar sahabat, tapi akhir-akhir ini dia aneh, kayak ngindarin aku gitu, " jelas Azdi dengan nada yang jelas terdengar sedih.

"Kenapa gitu? Apa kamu ada melakukan kesalahan? " tanya Rin.

"Aku nggak tau, dia juga nggak mau jelasin alasannya, " kata Azdi.

Sebenarnya ada perasaan senang terbesit di hati Rin ketika tau bahwa Shishi menjauhi Azdi, tapi Rin tidak tega melihat Azdi yang jelas nampak sedih. Rin adalah orang baik yang paling nggak bisa melihat orang lain sedih, apalagi orang itu adalah orang yang dicintainya.

"Kamu yang sabar ya, pasti nanti ada jalannya, kamu tunggu aja dia tenang dulu nanti baru kamu tanya lagi alasannya kenapa dia menjauhi kamu, " saran Rin.

Drawing ArtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang