52) Harapan Detik Terakhir (TAMAT)

34 7 0
                                    

Shishi tak kunjung sadar. Teman-temannya masih setia bergantian menjaganya bersama dengan Ibu dan kakaknya. Mereka ke Rumah Sakit sepulang dari sekolah. Pihak sekolah juga sudah menjenguk ke Shishi.

Azdi terduduk sambil termenung di kursi yang berada di koridor Rumah Sakit di depan ruangan Shishi. Wajahnya masih nampak sangat murung. Pakaian seragam masih ia kenakan.

Rin yang juga masih mengenakan seragam sekolah menghampirinya. Ia benar-benar sedih melihat Azdi.

"Azdi, kamu sudah makan? " tanya Rin.

Azdi menggeleng lemah.

"Ayo makan sana! " kata Rin.

"Nggak nafsu Rin, " ucap Azdi lesu.

Rin begitu kasihan melihat Azdi seperti ini.

"Di, aku tau kamu sedih, aku juga sedih, semua orang juga sedih dengan kondisi Shishi, tapi kamu nggak boleh seperti ini, jika kamu sampai sakit gimana kamu bisa menjaga Shishi, " ucap Rin.

Azdi terpana, Rin memang benar.

"Kamu makan ya! " bujuk Rin lagi.

"Baiklah, " kata Azdi sambil berjalan menuju kantin Rumah Sakit.

Rin menatap kepergian Azdi dengan persaan kasihan. Ia tidak tega melihat kesedihan Azdi.

"Shi, aku mohin cepat bangun, banyak orang yang mencintai kamu disini, " gumam Rin.

***

Akro dan Riani tengah bersiap-siap. Mereka akan pergi ke rumah sakit. Riani menyiapkan makanan berupa roti-roti selai cokelat.

"Kamu bawa makanan? " tanya Akro.

"Iya, untuk yang disana nanti, mereka pasti jarang makan, " ujar Riani.

Akro tersenyum melihat kebaikan hati Riani.

"Kamu memang sempurna, Riani, " batin Akro.

***

Jika dihitung-hitung sudah seminggu Shishi koma sejak kecelakaan itu. Segala upaya telah diusahakan. Sekarang yang bisa dilakukan adalah berdo'a dan terus berharap.

Akro dan Riani sampai di rumah sakit bersamaan dengan kedatangan Farish dan Mery.

"Hey, kebetulan sekali, " sapa Farish pada Akro.

"Ya, kebetulan sekali ya, " balas Akro.

Sememtara Mery dan Riani saling melempar senyum untuk menyapa.

"Ya sudah, ayo masuk! " ajak Mery yang dibalas anggukan oleh yang lain.

Mereka segera masuk ke dalam rumah sakit yang lumayan besar itu.

Di koridor depan ruangan Shishi ada Ibu, Kak Indah, dan Rin yang menjaga. Mereka langsung menyambut kedatangan Farish, Akro, Mery, dan Riani.

"Rayiz mana? " tanya Rin.

"Dia nyusul katanya, " jawab Farish.

"Azdi kemana? Apa dia belum datang? " tanya Akro.

"Dia aku suruh makan ke kantin, dia belum makan dari tadi, " jawab Rin.

Drawing ArtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang