42) Mimpi

13 5 0
                                    

Di rumah Azdi semua anggota tengah berkumpul di ruang keluarga kecuali Azdi.

"Kemana Azdi, kok nggak kelihatan? " tanya Ayah ketika tidak melihat Azdi di situ.

"Di kamarnya, " jawab Bang Rizal, Abang Azdi.

"Ngapain dia? Belajar? Atau main Hp? " tanya Ayah lagi.

"Bang Azdi lagi latihan menggambar, soalnya dia lolos babak penyisihan di lomba menggambar yang dia ikuti, " jawab Reyna, adik Azdi dengan nada bangga pada abangnya itu.

"Iya, katanya lomba kedua diadakan lusa, " imbuh Ibunya.

"Ternyata dia serius dengan tujuannya itu, " kata Ayahnya.

"Aku yakin Bang Azdi pasti bisa, aku yakin, " kata Reyna penuh keyakinan.

Ayah terdiam mendengar perkataan Reyna. Dia terharu dengan keseriusan Azdi menanggapi tantangannya.

Sementara itu di kamarnya, Azdi tengah bergulat serius dengan pensil dan kertasnya. Dengan gesit tangannya menorehkan pensil ke atas kertas. Azdi terus melatih skill nya. Dia benar-benar serius dengan perlombaan mendatang. Baginya ini adalah kesempatam emas untuk membuktikan pada Ayahnya kalau menjadi seorang pelukis profesional itu tidaklah buruk.

Tak terasa Azdi berlatih hingga tengah malam. Hingga ia tertidur di atas meja belajarnya.

***

Azdi membuka matanya saat ia merasakan angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya. Saat ia tersadar ia sangat terkejut melihat dirinya telah berada di sebuah taman bunga.

"Dimana ini? Bukannya tadi aku... "

Perkataan Azdi terhenti saat melihat seorang wanita mendekatinya. Itu adalah Shishi!!! Shishi mengenakan pakaian serba putih dan membawa sekuntum bunga di tangannya.

"Shi, kamu ngapain di sini? " tanya Azdi.

Shishi tak menjawab pertanyaan Azdi, ia hanya tersenyum pada Azdi.

"Shi, kenapa kamu nggak jawab? " tanya Azdi.

Shishi lalu menyodorkan bunga mawar putih yang dari tadi ia bawa pada Azdi. Azdi bingung dengan perilaku Shishi tapi diterimanya bunga itu walaupun bingung.

"Maksudnya apa sih, Shi? " tanya Azdi bingung.

Lagi-lagi Shishi hanya tersenyum pada Azdi. Membuat Azdi bertambah bingung.

"Shi kamu jawab dong, jangan cuma senyum, aku jadi bingung, " kata Azdi.

Tiba-tiba Shishi memeluknya, pelukan Shishi terasa sangat hangat oleh Azdi. Azdi membalas pelukan Shishi. Setelah sekian lama berpelukan, Shishi melepas pelukannya pada Azdi.

"Kamu kenapa sih, Shi? " tanya Azdi lagi.

Shishi lagi-lagi hanya tersenyum lalu tiba-tiba ia berjalan pergi meninggalkan Azdi.

"Shi mau kemana? " tanya Azdi.

Azdi langsung mengejar Shishi, tapi Shishi langsung tak terlihat keberadaannya. Ini membuat Azdi jadi bingung dan panik.

"Shi! Shishi! Kamu dimana? " teriak Azdi.

Tapi tak ada jawaban. Di taman itu kini hanya ada Azdi sendiri, tak ada siapa-siapa lagi. Semua nampak sangat sepi.

Drawing ArtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang