41) Sayang

17 7 0
                                    

Farish, Shishi, Mery, Rin, dan Rayiz akhirnya sampai di tempat perlombaan Azdi. Tapi jelas mereka sudah terlambat. Perlombaannya telah selesai.

"Ahh....kita terlambat, " gerutu Farish.

"Iya, kelihatannya sudah selesai, Azdi gimana ya? " ucap Shishi.

"Ayo kita cari dia! " ajak Rayiz.

Mereka semua mengangguk. Lalu segera mencari Azdi. Baru mereka mulai memcari Azdi sudah tampak dari jauh.

"Azdi!!! " panggil Shishi.

Azdi nampak menoleh. Azdi segera melambaikan tangannya saat melihat kehadiran sahabatnya itu. Farish, Shishi, Mery, Rin, dan Rayiz segera memghampiri Azdi.

"Gimana hasilnya Bang? " Farish langsung memburu dengan pertanyaan itu.

Bukannya menjawab Azdi justru nampak senyam-senyum. Melihat ekspresi Azdi itu Shishi mulai menebak-nebak.

"Kamu lolos? " tebak Shishi.

Azdi mengangguk sambil terus tersenyum. Sontak semua langsung heboh bersorak-sorai. Sejena kumpulan kecil itu menjadi pusat perhatian orang lain yang berada di sekitar situ.

"Keren Bang," ucap Farish sambil mengacungkan jempolnya.

"Iya Bang, aku sudah yakin sejak kemarin, " kata Rayiz.

Azdi tersenyum mendengar ucapan kedua orang itu. Shishi mendekat lebih dekat ke Azdi.

"Selamat ya, aku yakin kamu pasti bisa di babak selanjutnya, " ucap Shishi.

Azdi tersenyum lebih lebar mendengar ucapan Shishi.

"Makasih ya Shi, selama kamu mendukung aku pasti semangat, " ucap Azdi.

Wajah Shishi bersemu merah ditambah senyum lebar.

"Cieee...udah bisa gombal ni, " ucap Mery pada Azdi.

"Ketularan si Farish nih sering gombalin Mery, " kata Azdi.

"Lha kok mengkambing hitamkan aku, " protes Farish.

Sontak semua tertawa mendengar protes Farish. Rin cuma bisa diam sambil tersenyum. Ia tak tau harus mengatakan apa. Rin merasa canggung.

"Ya sudah ayo kita pulang, oh ya tadi Abang kesini dengan siapa? " tanya Rayiz.

"Tadi sama guru tapi sekarang gurunya udah pulang duluan, " kata Azdi.

"Ya sudah, ayo pulang! " ajak Farish.

"Yuk! " sahut yang lain.

Mereka segera pergi meninggalkan tempat itu.

***

Akro telah sampai di rumah. Ia langsung disambut oleha Riani.

"Gimana hasilnya? Kamu lolos kan? " tanya Riani pada Akro.

Akro justru menunjukkan ekspresu cemberut.

"Kamu kenapa? Kok cemberut? " tanya Riani melihat ekspresi Akro.

"Kamu kenapa nggak datang tadi? " tanya Akro.

"Maaf, tadi aku pulang agak lamaan, lalu di rumah ada banyak pekerjaan, " kata Riani.

"Tapi kamu lolos kan? " tanya Riani lagi.

"Iya aku berhasil lolos, tapi tetap aja aku nggak semangat kalau kamu nggak datang, " ucap Akro masih cemberut.

Drawing ArtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang