24) Gelisah

24 9 2
                                    

Azdi, Shishi, dan Rayiz telah selesai makan di kantin. Mereka memutuskan ke perpustakaan. Mereka mulai beranjak meninggalkan kantin.

"Permisi! " sebuah suara yang amat lembut menghentikan langkah mereka.

Mereka bertiga menolehkan wajah pada sumber suara. Seorang wanita berwajah Asia Timur nampak berdiri tak jauh dari mereka. Gadis manis bermata sipit dan berkaca mata itu tersenyum ke arah mereka.

"Ada apa ya? " tanya Azdi.

Tiba-tiba Rayiz menyikut Azdi.

"Bang, itu siswi baru yang ku ceritakan tadi," bisik Rayiz pada Azdi tapi masih dapat didengar  oleh Shishi.

Shishi memperhatikan gadis didepannya ini. Benar apa yang dikatakan Rayiz. Gadis bernama Rin ini nampak sangat cantik.

"Perkenalkan namaku Rin Sakura, panggil saja Rin," ucap Rin memperkenalkan dirinya ramah.

"Oh namaku,,, "

"Kamu Azdi Shuroh kan," Rin langsung memotong kata Azdi. Membuat Azdi terkejut. Begitu juga dengan Shishi dan Rayiz.

"Darimana kamu tau? " tanya Azdi bingung.

"Aku sering liat gambar kamu di instagram, aku salah satu followers kamu," jawab Rin.

"Ooo gitu," ucap Azdi.

Ia memang tak begitu tau followers nya karena jumlahnya yang udah mencapai 10 ribu.

"Aku seneng banget bisa ketemu kamu disini," ucap Rin nampak sangat senang.

"Syukurlah kamu senang ketemu aku," balas Azdi.

"Oh ya, ini teman-teman aku, ini Shishi dan yang ini Rayiz," lanjut Azdi memperkenalkan Shishi dan Rayiz.

"Salam kenal ya, aku Rin," kata Rin ramah.

"Salam kenal juga," balas Shishi dan Rayiz.

"Ya sudah Rin, kami mau ke perpustakaan dulu," kata Azdi.

"Oh ya, sudah lain kali kita bisa ngobrol lagi kan? " ucap Rin penuh harap.

Tiba-tiba perasaan tidak suka muncul begitu saja di hati Shishi mendengar perkataan terakhir Rin.

"Insya Allah, ya udah kami pergi dulu ya," balas Azdi.

Rin tersenyum mengiyakan. Azdi, Shishi, dan Rayiz berlalu menuju ke perpustakaan. Rin memandangi mereka yang semakin menjauh sambil tersenyum ke arah mereka, lebih tepatnya ke arah Azdi.

Sementara Shishi entah kenapa tidak nyaman mendengar obrolan tadi. Azdi langsung dengan cepat akrab dengan Rin. Ada rasa yang mengganjal di hatinya. Ia tau itu adalah cemburu.

***

Sudah setengah jam yang lalu bel pulang berbunyi. Sekolah telah sepi. Semua siswa sudah pulang. Yang tertinggal cuma Farish dan Mery serta siswa-siwa yang akan mengikuti Olimpiade Sains.

"Wah, kita udah ditinggal ya," keluh Farish saat ia dan Mery sampai di parkiran.

"Iyalah, mana mungkin mereka mau nungguin kita selama itu," ucap Mery.

"Iya juga ya, tapi nggak apa-apalah ditinggal, jadi bisa berduaan sama kamu," kata Farish.

Deg, pipi Mery spontan memerah. Lagi-lagi Farish melontarkan gombalannya. Mery coba mengendalikan dirinya, jangan sampai Farish melihat rona wajahnya yang memerah.

Drawing ArtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang