Keesokan harinya Maxwell berangkat ke kantor. Heran melihat meja Angela masih kosong dan terlihat bersih. Masuk ke dalam ruangannya Maxwell tidak menemukan secangkir kopi yang selalu dibuatkan Angela. "Kemana lagi gadis ini??" Keluhnya. "Dia benar benar sedang menyebalkan beberapa hari ini" gumam Maxwell. Baru saja akan menelpon Angela matanya menangkap sesuatu di meja nya. Sebuah surat! Dengan penasaran Maxwell membuka nya dan dia begitu terkejut melihat isinya. Surat pengunduran diri Angela! Di remas nya surat itu dan membunyikan intercomnya memanggil Carrie. "Nona Carrie, masuk ke ruanganku cepat!!" Bentak Maxwell. Carrie sangat ketakutan dan bergegas masuk. "Aduhhhh, mati aku!" Gerutu Carrie. Sampai di ruangan Maxwell nampak Maxwell berdiri menatap jendela dengan kertas yang diremasnya ditangan kiri. Begitu membalikkan badannya Carrie merasa ngeri karena wajah Maxwell begitu angker. Rasanya Carrie ingin lari meninggalkan ruangan itu tapi apalah daya. "Nona Carrie, kapan sekertarisku mengundurkan diri??!kenapa kau tidak memberitahuku??" Tanya Maxwell geram. "Eee.. itu Pak, menurut HRD, Angela mengirim email pengunduran dirinya 3 hari yang lalu. Kemarin dia membereskan barangnya dan pergi. Dia bilang sudah mengatakannya pada anda Pak, jadi saya tidak memberitahu anda." Gugup dan gemetar Carrie menjawab Maxwell. "Gadis itu benar benar membuatku marah! Panggil HRD kemari sekarang!!" Maxwell sampai menggebrak meja membuat Carrie takut setengah mati. "Ba.. baik Pak" jawab Carrie.
Tak lama Manager HRD datang tergopoh gopoh. "Sekarang ceritakan dengan lengkap apa yang diceritakan oleh sekertarisku dan kenapa dia mengundurkan diri!" Tanpa basa basi Maxwell langsung bertanya. Dengan terbata bata Manager HRD menjawab "no.. nona Angela menulis dalam emailnya bahwa dia akan menikah dan pindah dari kota ini. Demikian alasan dia Pak."
"Apa??!! Menikah?!!" Maxwell kaget setengah mati. Tidak mengira demikian alasan Angela. "Aku mau data lengkap Angela Bennet di mejaku dalam 10 menit!!" Nampak Maxwell memberi perintah sambil menahan marah. Rahangnya terkatup erat dan matanya memerah. Sang Manager HRD pun lari terbirit birit karena hanya punya 10 menit. Baru pertama mereka merasakan kemarahan Maxwell yang separah ini. Maxwell memang sering marah. Namun biasanya wajahnya tetap dingin dan datar. Kali ini dia begitu ekspresif seolah ada yang sudah meruntuhkan dunianya.
Hari ini dia nampak tidak konsentrasi bekerja. Pikirannya kacau dan hanya tertuju pada Angela. Sambil membuka buka file biodata Angela, Maxwell kemudian menelpon seseorang. "Kabarkan padaku apa yang dilakukan wanita ini setiap jamnya jangan ada yang terlewat. Dengan siapa dia berteman atau berkencan. Laporkan secara detail padaku setiap hari." Perintah Maxwell. Rupanya yang dia telpon adalah Eddie, tangan kanan nya. Eddie memang jarang terlihat karena Maxwell selalu memberinya perintah terutama yang berkaitan dengan mencari data data tentang seseorang atau perusahaan dalam dan luar negeri. Semacam intel bagi Maxwell. Bahkan Angela tidak pernah tahu bahwa Maxwell punya tangan kanan.
Nampaknya Maxwell ingin keberadaan Eddie tersembunyi dari orang lain karena dengan demikian Eddie bebas bergerak untuk mencari informasi apapun yang dibutuhkan Maxwell.
Maxwell benar benar tak tahan ada dikantor, rasanya sangat aneh tak ada Angela yang biasa membuatkannya kopi atau menyampaikan padanya schedule kerja yang harus dijalani Maxwell sehari hari. Bayangan Angela membuat Maxwell merasa tidak tenang. Akhirnya Maxwellpun pergi bertemu dengan ayah, ibu tiri dan adiknya di rumah kakeknya. "Aku harus keluar dari kantor ini. Pengap memikirkan kelakuan gadis menyebalkan itu. Pikirnya siapa dia bisa membuatku begini. Jangan dipikir mudah untuk lepas dari seorang Maxwell Alden." Gerutunya sambil membanting pintu kantor dan melangkah pergi. "Carrie, batalkan semua scheduleku hari ini! Atur ulang lain hari. Aku pergi!" Bentak Maxwell masih bernada marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Default Title - I Have Crush On My Boss!!
RomanceDi usia nya yang ke 34 Angela Bennet bekerja sebagai sekertaris seorang ceo Alden corporation, Maxwell Alexander Alden selama 7 tahun. Bahkan Angela sudah seperti asisten pribadinya. Menyiapkan segala keperluan pribadi Maxwell. Sehari hari Angela ba...