Love is a Healer

730 37 0
                                    


Hari sudah sore Maxwell dan Angela baru beranjak dari rumah Victoria. Terbayang 7 jam yang melelahkan untuk kembali ke London. Maxwell mendaratkan mobilnya di sebuah hotel di Edinburgh. "Tunggu sebentar, apa kita akan menginap Pak??" Tanya Angela khawatir. "Ada apa denganmu? Bukankah saat kau jadi sekertarisku juga kita sering menginap bersama saat melakukan perjalanan bisnis?" Kata Maxwell seperti membaca kekhawatiran Angela. "Uhm iya Pak, tapi kan kita bersama Pak Timothy dan beberapa manager. Tidak hanya kita berdua seperti ini." Jawab Angela gugup. "Lagipula saya tidak bilang mau menginap pada mama saya" kata Angela. "Tinggal telepon saja. Tidak susah kan?" Kata Maxwell. Setelah memesan satu kamar Maxwell menggandeng tangan Angela. "Kenapa hanya 1 kamar Pak??" Bisik Angela. "Hanya tidur satu malam saja. Besok pagi pagi sekali kita pulang. Kalau kau dikamar lain susah dibangunkan besok." jawab Maxwell beralasan. "Aku lelah dan bad mood. Aku tidak ingin menyetir" jelas Maxwell. "Itulah kenapa Bapak tidak membawa Pak Burton saja untuk menyetir?" Jawab Angela. "Oh iya. Lupa" kata Maxwell enteng membuat Angela manyun kesal. Kamar itu sangat besar. VIP dengan satu bed besar, sofa nyaman ditengah ruangan dengan satu set home theatre. Viewnya adalah pegunungan dan padang rumput luas. Masuk ke dalam kamar Maxwell langsung berbaring di ranjang. Mata nya dipejamkan wajahnya kuyu. Sementara Angela duduk di sofa bingung apa yang akan dia lakukan. "Ah, aku kan tidak bawa baju ganti lalu apa aku akan tidur dengan baju kotor ini?? Ih, kau ini memang menyebalkan sekali." Kata Angela mendekati Maxwell yang tampak tidur kelelahan. Melihatnya tidur kelelahan seperti itu Angela merasa lega. Sejenak Maxwell bisa melupakan masa lalunya yang pahit. Angela merasa beruntung lahir dalam keluarga yang harmonis dan berkecukupan. Membuatnya bisa merasakan cinta kedua orang tua bahkan sampai usia 34 tahun ini orang tua Angela selalu memanjakan kedua anaknya. Melihat Maxwell yang tidur meringkuk Angela mendekatinya dan membelai rambut Maxwell. Angela memandanginya dan berpikir bahwa walaupun banyak hal hal yang menyebalkan dari Maxwell namun Angela tahu bahwa cintanya pada Maxwell belum bisa hilang. "Aku ingin ganti baju tapi tidak ada baju, pffft.." gerutu Angela sambil menciumi lengan bajunya. "duh, ini sudah tidak nyaman dipakai" kembali Angela mengeluh. "Kalau begitu mandilah dan tidur pakai handuk saja." Kata Maxwell dengan mata tertutup. Angela kaget dan pipinya memerah karena malu. "Jadi hanya pura pura tidur?" dengus Angela kesal dipermainkan. "Aku memang tidur sebentar, tapi bangun karena tanganmu di rambutku." kata Maxwell terus terang membuat wajah Angela semakin merona. "Ayo kita keluar, aku lapar" ajak Maxwell

Default Title - I Have Crush On My Boss!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang