Maxwell berlari kearah pepohonan diseberang jalan rumah Victoria. Sampai disebuah pohon dihantamnya pohon itu sampai tangannya terluka tergores. "Pak Maxwell, please jangan lukai dirimu" kata Angela memohon. Maxwell nampak tidak mendengarkan Angela dan mengambil ponsel dari sakunya lalu menelpon ayahnya. "Ada apa Maxwell? Tumben kau menelpon." Sapa Robert Alden di ujung telepon. "Pa, tolong katakan yang sebenarnya. Apa ibuku menelantarkan ku untuk pergi dengan kekasihnya???!" Tanya Maxwell dengan nada marah. "Apa katamu?? Siapa yang bilang padamu kebohongan macam itu??" Tanya Robert penasaran. "Kakek" jawab Maxwell singkat. "Oh my god ayah, sebenarnya apa mau ayah? Kenapa selalu membuat kami menderita??" Gumam Robert. "Jadi itu tidak benar Pa??!" Kembali Maxwell mengulangi pertanyaanya. "Tentu saja tidak Maxwell. Itu sangat tidak benar! Papa dan ibumu memang sudah bercerai tapi Papa tahu betapa ibumu mencintai kita berdua. Sampai saat terakhir ibumu menelpon Papa untuk mengatakan Dia mencintai Papa dan kau. Tapi Papa sudah di amerika. Kakekmu yang membuat kami berpisah tapi bagaimanapun dia tetap Ayah Papa. Papa tetap menghormatinya." Nada suara Robert bergetar hebat menahan perasaannya. "Papa selalu ingin bersama ibumu tapi kakekmu selalu menghalangi kami. Papa pergi ke Amerika karena sudah lelah dengan sikapnya. Ayah hanya ingin seorang pewaris Alden corp dan dia sangat menginginkanmu. Bahkan untuk mendidikmu seperti layaknya seorang anak normal kakekmu tidak mengizinkan Papa melakukannya. Kau benar benar dibentuk olehnya. Saat Papa bekerja kakekmu menuntutmu harus sempurna menguasai ilmu bisnis. Maafkan Papa Maxwell, Papa seorang pengecut tidak bisa memperjuangkan ibumu dan kau" Robert bersuara berat dan bergetar menahan tangis. "Papa tak ingin membuka ini semua tapi kini kau sudah mengerti dan Papa tidak ingin kau salah menilai ibumu." Kata Robert. Tak ingin mendengar apapun Maxwell menutup telponnya. Duduk ditanah menyandar di pohon, menutup wajahnya dan menangis seperti anak kecil. Saat ini Maxwell merasa sangat sakit hati, marah, merasa bersalah dan benci yang teramat sangat pada kakeknya dan pada dirinya sendiri. Angela memeluk Maxwell dan Maxwell menangis begitu menyayat hati di pelukan Angela. Setelah puas menangis dan tenang Angela duduk disamping Maxwell. "Kau sekarang tahu semuanya" Kata Maxwell. "Aku sangat menyedihkan bukan?" Maxwell memaksakan dirinya tersenyum. "Iya, Bapak memang memyedihkan" kata Angela. Maxwell tersenyum. "Kau ini wanita macam apa. Ada orang bersedih malah begitu caramu menghibur?" Kata Maxwell. "Tapi aku bisa membuat Bapak tersenyum kan?" Kata Angela. Maxwell mengangguk angguk. Setelah Maxwell sudah sepenuhnya tenang mereka pamit pada Victoria.Catatan penulis : beberapa episode lagi akan tamat ceritanya nih. Makasih banget yang ngikutin terus ceritanya dari awal sampai sejauh ini. Saran dan kritik atau pendapat sangat dipersilahkan ya! Namanya juga baru mencoba menulis pasti banyak yang belum sempurna. Sampai jumpa episode berikutnya! 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Default Title - I Have Crush On My Boss!!
RomanceDi usia nya yang ke 34 Angela Bennet bekerja sebagai sekertaris seorang ceo Alden corporation, Maxwell Alexander Alden selama 7 tahun. Bahkan Angela sudah seperti asisten pribadinya. Menyiapkan segala keperluan pribadi Maxwell. Sehari hari Angela ba...