Ting!
Begitu lift terbuka. Rasanya Lia mau langsung pake jasa pengusiran setan atau minimal balik badan masuk lagi ke unitnya.
"Woah... Glad to see you here" ucap Fio menyambut Lia dengan senyuman.
Karena Lia bukan cewek yang cemen, dia tetep masuk ke dalam lift. Diem aja. Ga nganggep ada orang juga di sebelahnya.
"Gue abis dari unit Genta."
Lia mendelik; here we go again
"Oh."
"Hari ini gue sama Genta makan di KFC."
"Oh."
"Dua hari lalu Genta nginep di apartemen gue."
Lia naik pitam. Kalau aja dia ga inget di lift itu ada CCTV nya, dia bisa aja jambak rambut Fio sekarang juga.
"Lo maunya apa sih?" Tanya Lia sambil menatap mata Fio tajam.
"Mau pacar lo. Putus kek!" Jawab Fio sesuai dugaan.
"Keep on dreaming" Lia menjawab lebih sinis.
"Ouuchhh.... Tatapan lo serem banget. I'm so scareddddd"
Lia mendecih. Tinjunya sudah mengepal menandakan ia benar-benar menahan emosinya.
Tapi untungnya pintu lift menyelamatkannya dari menjadi pelaku kriminal. Ia tidak perlu repot-repot melawan Fio yang jauh mengerti perhukuman dibandingkan dirinya.
Lia langsung bergegas keluar dari lift neraka itu. Tidak peduli bahwa Fio juga mengikutinya keluar karena ini memang sudah sampai lobby.
Ayolah, Lia cuma mau beli Cimory Yoghurt. Masa harus ditempelin setan dulu?
Untungnya Lia ga diikutin sampe Indomaret sih, kalau beneran diikutin, Lia seriusan bakal jadi pelaku kriminal.
Waktu lagi asik-asiknya milih rasa Cimory, tiba-tiba ada yang dorong pintu kulkasnya sampe bikin dia kejedot.
"Aw!!" Lia memegang kepalanya. Dia fikir Fio yang ngikutin dia dan niat bikin kepalanya benjol. Tapi ternyata bukan.
"Eh! Sorry sorry! Kesenggol tadi kulkasnya" ucap lelaki setinggi kulkas itu. Lia jadi merasa pendek banget di sebelah dia.
"Pintunya yang kesenggol, bukan kulkasnya." Koreksi Lia.
"Ya pokoknya itu lah. Maaf ya!"
Lia mengangguk, lalu berlalu pergi untuk membayar Cimorynya. Begitu ia ingin membayar, tiba-tiba sebuah tangan beserta selembar uang berwarna biru mendahuluinya.
"Saya yang bayar mbak" ucap lelaki itu.
Lia mengerutkan dahinya, lalu si lelaki tadi memberikan kantung belanjaan berisi 4 botol Cimory yang sudah ia bayar.
"Anggep aja permintaan maaf."
Lia mengerdikkan bahunya "Padahal ga harus, but— Thanks. Gue duluan ya"
Lianya udah pergi, tapi kenapa mukanya masih keinget terus ya? Wah, fix Lucas ga bisa tidur malem ini.
***
22.45
Dari 4 rasa Cimory yang dibeli Lia, Strawberry adalah pilihannya untuk menemaninya ngedrakor malam ini. Tugas-tugas udah dia selesain tadi sore kok. Jadi ga ada pikiran apa-apa lagi.
Eh ada sih, mikirin Genta :(
Tok tok tok
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal | Ineffable vol.2 [END]
General Fiction[Ineffable Universe Phase 1] [END] "Dari sini gw belajar, musuh lo bisa jadi temen lo, temen lo bisa jadi musuh lo, dan orang yang ada disisi lo sekarang, belum tentu jadi pendamping masa depan lo" -Abercio Arjuna Danendra from;13 Juli 2020