Selli sudah menaruh kopernya di apartemen Lia, tapi perempuan itu memilih menunggu Juna di apartemennya. Alasannya sederhana, ia sangat merindukan Juna dan ingin bertemu secepatnya.
"Udah jam 12... Juna kemana sih?" Tanya Selli yang tidak bisa menyembunyikan kecurigaannya.
"Bentar lagi pulang kali. Tunggu aja, atau lo ke apartemen Lia gih. Besok aja ketemunya." Genta membantu Juna menyembunyikan skandal ini dari Selli.
"Lo serius ga tau Juna kemana?" Tanya Selli yang hampir hilang kepercayaan pada Genta.
"Serius. Dia ga ada bilang apa-apa" Jawab Genta dengan raut wajah yang sudah terlatih berakting.
Lia bahkan sudah hampir tertidur di sofa saking ngantuknya "Sel, don't you think we should go back? Gue ngantuk parah."
Baru Selli ingin mengiyakan ucapan Lia, pintu apartemen terbuka dan menampakkan sosok yang sudah ditunggu-tunggu sejak tadi.
Jelas Juna tidak tau Selli masih menunggunya. Makanya raut wajahnya nampak terkejut.
"Lo darimana aja sih?" Tanya Selli sambil menghampiri Juna yang masih berdiam tak jauh dari pintu.
Juna sedikit tergagap, namun ia terselamatkan karena Selli memeluknya erat.
"I miss you..." Ucap Selli sambil menenggelamkan wajahnya di bahu Juna, dan tidak sengaja mencium sesuatu dari pakaian Juna.
"I miss you more, Sel..." Juna mengusap rambut Selli.
Setelah puas memeluk Juna, Selli melepaskannya dan menatap Juna dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Kok lo ga tidur? Udah malem banget loh ini" ucap Juna sambil melirik arlojinya yang menunjukkan bahwa hari sudah berganti.
"Harusnya gue yang bilang gitu... Lo kemana aja sampe ganti hari?" Tanya Selli sambil cemberut.
Juna nampak termenung sebentar sebelum menjawab "Ada urusan."
Selli semakin berfikiran macam-macam, tapi ia berusaha untuk tidak terlalu curiga.
"Oh... Udah selesai?" Tanya Selli lagi.
"Gue juga berharap cepet selesai, Sel..." Jawab Juna sambil menepuk-nepuk kepala Selli "—ngomong-ngomong kok lo makin pendek sih? Di Sukabumi ga dikasih susu emang?"
"ISH!!! Lo tuh yang makin tinggi!! Ga usah ngeledek orang!" Protes Selli sambil mencubit pinggang Juna
Mereka tertawa bersama, Lia dan Genta hanya bisa saling melempar sinyal. Mereka berdua tau Juna kemana, dan mereka bersyukur Selli tidak bertanya lebih jauh.
"Besok mau ikut gue ga?" Tanya Juna sambil menatap mata Selli.
"Kemana?"
"Kampus. Hehe... Nanti kalo gue kelas, lo bisa jalan-jalan sama Nathan, atau Genta, sekalian kenalan sama Revan. You'll definitely like that one." Jawab Juna.
"Gue boleh jalan sama Nathan?" Tanya Selli dengan dua alis terangkat.
"Boleh lah. Kenapa juga ga boleh? Sampe detik ini kan lo masih berhak milih" ucap Juna dengan senyumnya yang mengalahkan manisnya madu di seluruh dunia.
"Terus maksudnya gue boleh milih Nathan gitu?"
"Sebahagianya lo aja. Udah sana tidur. Besok gue kelas pagi. Kalo mau ikut harus bangun pagi!" Ucap Juna sambil mencubit pipi Selli.
"Iya iya bawel! Ayo Li!" Ajak Selli
"Sleep tight..." ucap Juna pelan ketika Selli melangkah melewatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal | Ineffable vol.2 [END]
General Fiction[Ineffable Universe Phase 1] [END] "Dari sini gw belajar, musuh lo bisa jadi temen lo, temen lo bisa jadi musuh lo, dan orang yang ada disisi lo sekarang, belum tentu jadi pendamping masa depan lo" -Abercio Arjuna Danendra from;13 Juli 2020