Genta sibuk scrolling instagram untuk melihat ada berita apa saja yang terjadi di kampusnya. Sebagai anak yang paling up to date diantara teman-temannya, Genta ini jadi sumber gosip. Jadi berita apapun pasti dia tau duluan!
Dahinya sedikit berkerut begitu melihat video yang sepertinya berasal dari snapgram salah seorang mahasiswi FIB. Awalnya Genta langsung ingin skip videonya karena si perempuan itu hanya menangis sambil berceloteh tidak jelas. Tapi urung ia lakukan karena perempuan itu tiba-tiba berbicara
"Dari awal gue tau! Boy and girl can't be bestfriends! Jadi kalo cowok lo bilang dia cuma sahabatan... MEREKA BOHONG! Gue korbannya! Cowok gue direbut sama cewek yang katanya sahabatnya doang! And for you, Bianca Raisa Tan, I'll let everyone know how damn you are! DASAR CEWEK PELAKOR!!!"
Genta sampai geleng-geleng kepala melihat video itu. Ia merasa dunia mulai tidak waras, dan siapa katanya tadi? Shasha? Walaupun Genta tidak mengenal Shasha secara pribadi, tapi ia tidak percaya Shasha adalah sosok pelakor.
"Muka lo kalo lagi serius jelek banget, Ta. Valid."
Lelaki itu mendongak dan melihat Revan dengan tas ranselnya langsung menyambut netranya.
"Ga usah nyari ribut pagi-pagi, nyet!"
Revan malah tertawa melihat wajah Genta yang kesal "Lagian lo sok-sokan serius! Nonton apaan si?"
"Lo kenal Via ga?" Tanya Genta sambil menunjukan video yang ia tonton tadi.
Revan seperti pernah melihat perempuan ini. Tapi dimana?
"Engga. Tapi mukanya ga asing." Jawab Revan apa adanya.
"Coba lo denger sendiri dah."
Revan menonton video itu. Lalu begitu ia mendengar nama Shasha disebut-sebut sebagai pelakor, emosinya tiba-tiba memuncak.
"Damn..."
Revan memiliki dua ide yang tiba-tiba muncul di kepalanya. Ide pertama, ia mengirim pesan pada Shasha hanya sekedar menanyakan apakah perempuan itu tau soal video ini atau tidak. Dan yang kedua, ia skip kelas hari ini dan kabur ke FIB untuk mencari Shasha.
"Ta, gue—"
"Van!"
Revan menoleh dan mendapati seorang perempuan yang seingatnya bernama Yuqi.
"Apaan?"
"Nih, katanya buat lo." Ucap Yuqi sambil memberikan sekotak bekal berisi nasi lengkap dengan sayur dan lauknya.
"Dari?" Revan mengerutkan dahinya.
Yuqi mengerdikkan bahu "Katanya ga usah kasih tau lo."
Revan membuka kotak itu dan berisi sebuah memo 'Walaupun gw pengen lo mati cepet, cuma gw mau ngasih tau aja makan junk food tiap hari ga bikin lo makin waras.'
"Buset busetttt... Sejak kapan lo punya secret admirer?" Tanya Genta begitu melihat ke arah surat di kotak bekal tersebut.
Tapi tiba-tiba Revan berdiri dan memasukan kotak itu ke dalam tasnya.
"Gue skip kelas, Ta. Titip absen!"
"Lah? Mau kemana lu, nyettt??"
Revan mengibaskan tangannya dan langsung menoleh ke arah Yuqi "Shasha dimana?"
Yuqi nampak kebingungan, padahal ia tidak memberi tau pengirimnya, tapi kenapa Revan bisa tau?
"Tadi sih ketemu gue di jembatan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal | Ineffable vol.2 [END]
General Fiction[Ineffable Universe Phase 1] [END] "Dari sini gw belajar, musuh lo bisa jadi temen lo, temen lo bisa jadi musuh lo, dan orang yang ada disisi lo sekarang, belum tentu jadi pendamping masa depan lo" -Abercio Arjuna Danendra from;13 Juli 2020