"If you believe, you will receive whatever you ask for in prayer."
Matthew 21:22
///
Bisa dibilang, Genta akan jadi orang yang paling percaya atas khasiat dari berdoa dan berserah diri kepada Yang Mahakuasa setelah kejadian ini.
Semua doa yang ia panjatkan setiap hari tanpa terkecuali akhirnya membuahkan sebuah mukjizat yang sangat indah baginya.
Akhirnya sahabatnya kembali padanya.
Genta benar-benar lega sampai tidak tau harus bagaimana saat ia dan teman-temannya bisa menemui Juna yang masih terbaring lemah di atas ranjang empuk khas ruangan VIP.
Berbeda dengan Selli yang langsung menangis dan memeluk Juna. Atau Nathan yang menanyakan hal-hal sederhana khas dirinya. Atau bahkan Revan yang langsung melontarkan banyak umpatan yang sebenarnya mempunyai arti bahwa ia juga sama senangnya melihat Juna kembali pulih.
Tapi Genta berbeda. Ia hanya diam dan berdiri di sisi ranjang Juna. Kepalanya terlalu blank hingga ia tidak tau harus berbuat apa.
"Kalo lo gimana, Ta?" Tanya Juna tiba-tiba.
Genta langsung mengangkat tinggi alisnya "Hah? Ini lagi ngomongin apa?"
"Yeuuu... Nilai ujian lo gimana? Bagus ga?" Tanya Juna lagi.
"Mayan lah" jawab Genta tak mau berkecil hati, karena memang kalau dibandingkan dengan teman-temannya, nilainya dan nilai Nathan adalah yang paling rendah.
"Lo tau ga sih, ni anak dua yang paling sering nangis selama nemenin lo. Gue sampe bikin spekulasi kalo airmata mereka bisa dipake ngerendem cucian 3 hari" ucap Revan sambil menunjuk Genta dan Selli yang berdiri bersebelahan.
Juna menatap keduanya bergantian, lalu senyuman mengembang di bibirnya "Gue tau kok"
"Hng?"
"Gimana?"
Lelaki itu terkekeh kecil "Gue tau lo berdua sering nangis. Gue liat"
Selli dan Genta saling berpandangan. Jadi yang Selli pernah lihat di YouTube itu betulan?!
"Sumpah?!" Selli membulatkan matanya.
Tetapi Juna tidak menanggapi. Ia justru mencoba membuka topik lain.
"Jadi selama sebulan gue ga ada... Gue ketinggalan gosip apa aja nih?" Tanya Juna dengan maksud bercanda.
"Revan jadian, terus jadi bucin ga jelas." jawab Nathan yang padahal tengah sibuk mengupas apel.
"HAH?! Jadian sama siapa, anjir?!" Tanya Juna shock "—bukan sama Farra kan?"
"Emang kenapa kalo sama Farra?" Tanya Revan balik.
"Y-ya gapapa sih... Kaget aja kalo bener" ucap Juna yang mengingat curhatan Farra di Starbucks waktu itu.
"Tu anak jadian ama Shasha. Enemy become love gitu deh" ucap Nathan sambil mengedarkan piring berisi apel pada teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal | Ineffable vol.2 [END]
Ficção Geral[Ineffable Universe Phase 1] [END] "Dari sini gw belajar, musuh lo bisa jadi temen lo, temen lo bisa jadi musuh lo, dan orang yang ada disisi lo sekarang, belum tentu jadi pendamping masa depan lo" -Abercio Arjuna Danendra from;13 Juli 2020