Gemerlap lampu yang terpajang di lapangan seluas satu hektar itu membuat malam semakin indah.
Festival dengan tema 'nostalgic night festival' itu sukses membuat orang-orang bernostalgia bersama. Bahkan ada photo booth yang disebut 'Foto Bareng Mantan'. Cukup ramai untuk seukuran ide nyentrik semacam itu. Mungkin rata-rata dari mereka adalah mantan yang tidak bisa move on.
Dress code yang ditentukan oleh pihak panitia adalah pakaian yang memiliki sejarah. Dan ya, Juna dkk juga memakai pakaian yang bersejarah bagi mereka.
Juna memakai baju yang dipakainya saat pergi nonton bersama Lentera pertama kali. Nathan memakai jaket pemberian Selli sebagai kadonya yang ke-18 tahun, atau bisa dibilang kado terakhir sebelum perempuan itu pergi ke Sukabumi. Revan memakai jaket yang dia beli sewaktu pertama kali diberikan Platinum Card oleh ayahnya—bagi Revan itu bersejarah. Dan Genta memakai jaket couple pertamanya dengan Lia, atau juga sebagai kado anniversary mereka yang pertama.
"Sejarah baju lo apaan dah, Far?" Tanya Revan begitu melihat outfit Farra yang nampak familiar di matanya.
"Ini baju yang gue pake waktu rapat perdana panitia festival 2 tahun lalu." Ucap Farra sambil tersenyum tipis.
"Oh!! Berarti waktu pertama kali kita jadi partner dong?" Tanya Revan yang semangat karena berhasil mengingat momen itu.
Farra mengangguk "Hari pertama aja lo udah jutek banget ke gue."
"Ya itu kan karena lo numpahin jus mangga ke baju gue!" Revan tak mau kalah.
"Huft, iya-iya gue yang salah, gueeeee...." Farra cemberut.
"Ga usah cemberut. Jelek." Revan memukul pelan bibir Farra.
"Udah pacaran aja ni anak dua. Mendingan gue balik daripada jadi nyamuk doang!" Genta mencerca.
Revan langsung merangkul Genta dan Farra sekaligus "Lo berdua tanggung jawab gue hari ini. Kapan lagi coba lo berdua bisa jadi pacar gue? Hari ini doang!"
Genta mendengus geli "Ni orang bacotnya doang gede. Hatinya kosong."
"Setuju gue" Farra menimpali.
"Ck! Pada mau kemana dulu nih? Makan?" Tanya Revan masih sambil merangkul dua orang itu sekaligus menggiring mereka ke stand makanan.
Tidak ada yang protes karena mereka memang butuh asupan makanan.
Juna dan Nathan entah dimana, malah bisa jadi mereka masih di apartemen masing-masing.
"Gue belom pernah makan kerak telor seumur hidup." Ucap Farra yang melihat spanduk bertuliskan beragam menu kerak telor.
"Gendut lo entar." Ucap Revan
Farra langsung meninju perut Revan "Jahat banget lo, najis!"
Revan tertawa puas. Lalu ia membawa dua orang itu untuk makan kerak telor bersama. Tentu saja Revan yang membayar semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal | Ineffable vol.2 [END]
General Fiction[Ineffable Universe Phase 1] [END] "Dari sini gw belajar, musuh lo bisa jadi temen lo, temen lo bisa jadi musuh lo, dan orang yang ada disisi lo sekarang, belum tentu jadi pendamping masa depan lo" -Abercio Arjuna Danendra from;13 Juli 2020