Gramedia // Lantai 4 //
Harusnya hari ini Lia tidak kesini sendirian. Tapi apa mau dikata, ternyata Genta lagi-lagi harus membatalkan rencana mereka dengan alasan kerkom. Sebagai pacar yang pengertian, Lia bisa apa lagi selain sabar?
Kemarin, ia bilang tidak akan pergi ke Gramedia, tapi sekarang ia disini. Niatnya cuma satu, melepas stress. Lia tidak tau apakah ada istilah khusus yang bisa menjelaskan kenapa melihat ratusan buku terjejer rapi bisa membuatnya lebih relax dan seolah lupa dengan masalahnya sejenak.
Dari ratusan buku, pilihan Lia jatuh pada novel misteri 'The ABC Murders' karya Agatha Christie, salah satu penulis favoritnya. Ia membaca sinopsisnya dan memutuskan untuk membelinya.
Lia suka banyak novel. Tapi dia tidak begitu menyukai novel berbau romance. Entah lah, dia hanya tidak suka, tidak ada alasan khusus.
Ia kembali menjelajahi buku berisi soal-soal fisika yang biasa ia kerjakan jika tidak ada kerjaan atau sedang bosan. Ia mendongak dan menemukan buku yang sepertinya sesuai seleranya karena cukup tebal.
Tapi resiko bertubuh mungil, Lia jadi tidak mampu menggapainya. Lia juga tidak berusaha mengambil karena itu hanya mempermalukan diri sendiri saja.
Lalu tiba-tiba sebuah tangan mengambil buku yang ia mau dengan mudahnya. Lia menoleh dan menjumpai Lucas dengan cengiran khasnya.
"Kasian banget ga nyampe" ledek Lucas sambil memberikan buku itu pada Lia.
"Ck! Ngeselin lo! Btw, thanks ya." Lia mengambil buku itu, tapi Lucas menyembunyikannya di belakang tubuhnya.
"Masa makasih doang? Traktirannya mana?" Tanya Lucas
Lia merotasikan bola matanya "Ga ikhlas ceritanya?"
"Gue emang pamrih orangnya." Jawab Lucas sambil mengerdikkan bahu.
Mendengar itu Lia malah melengos pergi, Lucas sampai gelagapan dan langsung mengejarnya.
"Eh, Li! Kok pergi sih?"
"Males sama orang pamrih."
"Bercanda doang Liaaaa"
Tiba-tiba Lia berhenti dan langsung menyodorkan tangannya "Mana?"
Lucas geleng-geleng kepala, Lia emang beda banget ceweknya "Gue aja yang bawa. Berat."
"Bagus deh, gue baru tau Gramedia punya kuli angkut" Lia tersenyum miring.
"Bener-bener ni anak. Dibaikin malah ngelunjak." Lucas mendesis.
Mereka kembali berkeliling dan Lucas tidak bisa menyembunyikan rasa bangga karena berhasil memiliki alasan untuk membuntuti Lia.
"Lo kok bisa disini juga?" Tanya Lia yang langsung men-skak mat Lucas.
"H-hah? Oh... Gue kesini sama Diana, tapi orangnya lagi ke Carrefour." Jawab Lucas sedikit terbata.
"Oh kirain..."
"Kirain apa?"
"Kirain gara-gara kemaren gue bilang mau ke Gramedia." Jawab Lia yang masih berjalan di depan Lucas tanpa sekalipun menengok.
Lucas yang merasa terpergok bukannya mengelak malah justru mengiyakan dugaan Lia.
"Ya... Itu juga sih." Jawab Lucas yang membuat Lia sedikit tersentak, tapi ia berusaha biasa saja.
"Jangan kebablasan modusnya. Gue udah punya pacar." Ucap Lia sambil memilih-milih buku.
Kenapa sih ni cewek ngomongnya ga difilter dulu. Kan sakit dengernya - Batin Lucas meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal | Ineffable vol.2 [END]
General Fiction[Ineffable Universe Phase 1] [END] "Dari sini gw belajar, musuh lo bisa jadi temen lo, temen lo bisa jadi musuh lo, dan orang yang ada disisi lo sekarang, belum tentu jadi pendamping masa depan lo" -Abercio Arjuna Danendra from;13 Juli 2020