#Malam Hari Terakhir Ujian
Tidak seperti orang lain, Juna dan Genta cenderung lebih santai dalam menghadapi ujian. Mereka belajar seperlunya. Tidak berlebihan, yang penting masuk otak.
Selepasnya mereka main game online, main catur atau seperti sekarang, main PS.
"CURANG LO ANJING!" Juna mengumpat karena Genta hampir mengalahkannya.
Genta mengerahkan karakter gamenya untuk menyerang karakter Juna dan berakhir menjadi pemenang.
"Hadeuuuhhh bosen banget gue menang~~~" Genta menyibakkan rambutnya dengan maksud sombong.
"Lo curang anjrit!" Desis Juna.
"Lo yang ga bisa maen, ngapa nyalahin guaa?" Desis Genta balik.
Baru Juna ingin meneruskan bacotannya, pintu apartemen mereka terketuk dari luar.
"Lo yang buka sana" suruh Genta
"Dih? Lo aja ah! Tadi pagi kan gw udah bersihin kamar mandi, nyet!" Jawab Juna enggan.
"Ya itu kan emang udah jadwal lo, tai!" Genta akhirnya berdiri dan mengalah untuk membukakan pintu.
Begitu ia membuka pintunya, ia langsung menghela nafas.
"Ngapain lo kesini?" Tanya Genta dengan nada menyebalkan.
Selli melotot "Kenapa emang? Ga boleh?"
"Kalo lo kesini cuma buat silaturahmi sama Juna, mending balik, anaknya lagi sariawan" ucap Genta yang langsung dihadiahi tinjuan di lengannya.
"BACOT!"
Juna yang mendengar ribut-ribut segera menghampiri pintu masuk. Kemudian ia langsung tersenyum cerah
"Kok lo ga bilang-bilang mau kesini Sel??" Tanya Juna sambil menyingkirkan tubuh Genta dari depan pintu agar Selli bisa masuk.
Selli mengangkat kantung di tangannya "Gue tadi nyoba masak. Pengen denger komentar lo. Kan lo Chef Juna hehe~"
Juna mengerutkan dahinya, lalu tersenyum "Ya udah ke dapur duluan sana."
Gadis itu menurut dan langsung pergi ke dapur untuk memindahkan nasi goreng buatannya ke piring. Tak lama Juna datang menyusulnya.
"Tiba-tiba banget belajar masak?" Tanya Juna
Selli menyodorkan piring pada Juna dan duduk tepat di hadapannya.
"Mmm... Soalnya gue iri sama Lia. Dia aja bisa masakin pacarnya. Masa gue malah dimasakin sama lo?" Ucap Selli yang membuat Juna otomatis tersenyum semakin lebar.
"Emang ada peraturan kalo cewek harus masakin cowoknya? Kan engga" ujar Juna sambil mengambil sendok dan bersiap menikmati nasi goreng buatan Selli.
"Ini udah lo cobain?" Tanya Juna sebelum nasi goreng itu masuk ke mulutnya.
"Belom. Tapi gue yakin enak sih, soalnya gue ngikutin semua yang ada di YouTube" jawab Selli sambil menopang wajahnya untuk menatap Juna.
Tanpa banyak berpikir, Juna langsung memasukan suapan besar nasi goreng ke mulutnya. Juna sempat berhenti mengunyah sebentar saat ia menyadari ada yang tidak beres dengan nasi goreng Selli.
Rasanya seperti memakan satu sendok garam.
"Enak ga?" Tanya Selli dengan mata penuh harap.
"Hng? Enak! Enak banget malah" ucap Juna sambil memaksakan menelan semuanya.
"Serius?? Dari 1 sampe 10 poinnya berapa?" Tanya Selli masih dengan mata berbinar-binar.
Juna jadi ga tega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal | Ineffable vol.2 [END]
Ficción General[Ineffable Universe Phase 1] [END] "Dari sini gw belajar, musuh lo bisa jadi temen lo, temen lo bisa jadi musuh lo, dan orang yang ada disisi lo sekarang, belum tentu jadi pendamping masa depan lo" -Abercio Arjuna Danendra from;13 Juli 2020