Aku memutuskan untuk segera ke kamar. Sesampainya di kamar kulihat Caca yang lagi tidur dan aku memutuskan melanjutkan aktifitasku dengan membaca novel Tere Liye kembali.
"Kak Kay..." Sapa suara Caca yang sedikit mengejutkanku.
"Ada apa Ca?" Tanyaku tanpa menoleh kepadanya.
"Tadi.... Tante Naywa kenapa? Kok ribut banget?" Tanya Caca dengan suara yang dipelankan takut ibu mendegarnya.
"Hmm.... Gak kenapa kok Ca... Kamu dari tadi tidur ya??" Tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Iya kak... Tapi Caca kebangun karena dengar suara ribut tadi.." ucap Caca yang bangun dari pembaringan dan melangkah mendekatiku.
"Eh.. pipi kakak kenapa??" Tanya Caca menyentuh pipiku yang tampak memar itu.
"Aduh... Eh... Gak papa kok Ca..." Ucapku sambil mengalihkan tangan Caca dari pipiku.
"Tapi ka-
"Aku mau ke kamar mandi dulu.." ucapku berlalu ke kamar mandi dan meninggalkan Caca sendirian di kamar.
***
Malam harinya di ruang tamu aku,ibu dan Caca duduk saling berhadapan di sofa dan membiarkan Tv tetap menyala agar tidak terlalu sunyi.
"Ibu.." ucapku memecah hening.
"Ya?"
"Kay boleh tanya sesuatu?" Tanyaku kembali pada ibu.
"Oke... Jadi Kay.. apa yang ingin kamu tau??" Tanya ibu kembali.
"Aku... Kay... Ingin tau semuanya bu... Keluarga ayah... Semuanya bu.. kenapa mereka membenci kita? Ah tidak.. kenapa membenci Kay? Apa salah Kay?" Tanyaku dengan suara sedikit tinggi kepada ibu.
Hening... Ibu bahkan diam tidak menjawab.. sedangkan Caca hanya diam dan tampak biasa saja dengan pertanyaanku. Seolah...
"Kenapa kak Kay ingin tau itu?" Tanya Caca memotongku.
Dia sudah tau semuanya..
Aku hanya diam... Berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi.
"Tunggu... Ca... Kamu.. sudah tau?" Tanyaku tidak percaya.
"Kay... Kenapa kamu ingin tau itu Kay? Apa untungnya? Apa yang ingin kamu cari tau?" Ibu kembali bertanya kepadaku.
"Tentu saja aku ingin tau bu... Kenapa mereka benci sekali pada Kay.. apa salah Kay? Kenapa mereka hanya baik kepada Kay di depan orang lain? Apa salah Kay bu? Apa salah keluarga kita?"
Hening kembali.. ibu hanya diam sedangkan Caca lebih memilih menonton Tv walau aku tau sebenarnya dia tidak fokus kesana.
"Ibu... Kenapa diam aja bu? Jawab bu? Kay ingin tau bu.. atau ibu tidak ingin Kay tau??"
"Kay... Ada alasan kenapa ibu merahasiakan ini dari ka-
"Lalu kenapa Caca sudah tau bu.. kenapa Kay tidak? Ibu gak percaya sama Kay?" Tanyaku yang mulai emosi.
"Kak.. dengarin ibu dulu kak.. jangan potong biacara ibu.." kata Caca padaku.
"Diam kamu Ca... Kenapa kamu tau sedangkan aku tidak... Ayo jawab.. JAWAB CAA..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Despair Or Rise [Completed] - REVISI
Teen Fiction⚠️ Jika kalian orang sabar silahkan baca cerita ini. ⚠️ Hidup tak selamanya berjalan indah. Kehilangan bisa saja hadir di depan mata dan kini duka itu datang kepada keluargaku. "Apakah aku boleh bahagia?" Inilah kisahku, tentang luka yang tak pernah...