Sesampainya di rumah aku langsung menuju kamar, mengabaikan Anggi yang masih berusaha untuk meminta jawaban dariku. Langsung kukunci pintu kamar dan kulemparkan ransel sekolahku sembarangan.
Satu kalimat dari Kay yang terngiang di kepalaku membuat kepalaku sakit memikirkannya.
"Memangnya kamu siapa Ga??ngatur aku boleh berteman dengan siapa??"
Ku tatap langit kamarku. Sebenarnya aku kenapa? Apa yang membuatku marah saat Kay bersama dengan Bagas. Dan gadis itu... Apa yang di sembunyikannya? Aku hanya gak ingin Kay kembali tersakiti dengan orang di sekitarnya.
"Hah... Rumit banget ah.." ucapku sambil mengacak kasar rambutku.
"Tidur aja deh.." ucapku kembali dan mulai merebahkan badanku di kasur tanpa mengganti pakaian sampai...
"Angga... Kamu lagi tidur??" Sapa seseorang dari luar pintu.
"Kenapa?"
"Aku... Boleh aku masuk??"
"Buat apa?"
"Please lah Angga.. apalagi sih yang kamu sembunyikan??"
"Apa urusanmu Anggi??"
"Urusanku?? tentu saja ada.. karena aku kan kembaranmu.."
Dan aku hanya diam tidak menjawab pernyataan Anggi barusan.
"Angga??"
"Aku capek Gi.. mau tidur.."
"Tapi..-
"Aku capek Gi.."
"Hah.. baiklah.. maaf mengganggu waktumu."
Tak lama setelah itu kudengar Anggi berlalu ke kamarnya. Aku sedikit merasa bersalah karena mengabaikannya.. karena bagaimanapun juga Anggi adalah saudaraku. Keluargaku yang berharga tapi karena perasaanku lagi kacau.. aku memutuskan untuk dikamar dulu. Dan menghabiskan waktuku dengan tidur.
***
Aku membuka mataku perlahan dan tak sadar ternyata aku tidur sangat lama.. dan hari sudah sore. Langsung saja kuganti pakaianku dan memutuskan untuk mandi.
Setelah selesai mandi aku berniat kembali ke kamar sebelum aku melihat bayangan seseorang yang sedang duduk di teras rumah. Karena aku penasaran langsung saja kudatangi dan ternyata itu adalah...
"Kamu ngapain disini??" Tanyaku padanya yang tak lain adalah Anggi.
"Oh.. gak ada.. hanya ingin duduk disini aja.."
"Hmm.." dan aku memutuskan untuk berlalu kedalam rumah namun Anggi menahanku.
"Ga kenapa gak duduk disini aja.. ayuk.."
"Hmm.." jawabku dan kembali duduk disamping Anggi.
"Udah ga capek kamu Ga??" Tanya Anggi memecah kesunyian.
"Hmm.."
"Ga bisa jawab pakai yang lain gitu Ga??"
"Apa?"
"Nah gitu dong.. kamu kenapa sih??"
"Gak ada.."
"Hah... jangan keras kepala deh.."
"Kepala emang keras kan??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Despair Or Rise [Completed] - REVISI
Teen Fiction⚠️ Jika kalian orang sabar silahkan baca cerita ini. ⚠️ Hidup tak selamanya berjalan indah. Kehilangan bisa saja hadir di depan mata dan kini duka itu datang kepada keluargaku. "Apakah aku boleh bahagia?" Inilah kisahku, tentang luka yang tak pernah...