36

12 6 7
                                    

Pagi hari pun datang aku dengan segera bangun dan langsung menuju ke kamar mandi. Tak lama setelah itu aku segera mengenakan pakaian yang telah kupersiapkan dari kemarin tidak lupa membawa topi untuk berjaga-jaga kalau cuaca tambah panas.

Waktu sudah menunjukan pukul 07.00 WIB dan aku masih menunggu kedatangan para manusia itu.

"Masih belum datang Kay?" Tanya ibu yang muncul di belakangku.

"Belum bu.." jawabku sambil mempersiapkan sepatu yang akan aku gunakan.

"Mau kemana sih kak? Nginap ya?" Tanya Caca yang muncul di belakang ibu.

"Eh gak tau." Jawabku dan tak lama kemudian terdengar bunyi sepeda motor yang berhenti di depan rumah. Dan langkah kaki yang terdengar heboh dan ramai.

"Assalamualaikumm.." sapa Syila antusias dari depan pintu.

"Walaikumsalam.." jawab ibu dan segera menuju pintu dan membukanya memperlihatkan Syila yang sudah lengkap dengan pakainnya yang terkesan elegan.

"Ayo masuk dulu." Jawab ibu mempersilahkan Syila masuk.

"Iya tante." Dan Syila pun masuk ke dalam rumah dan langsung duduk di sampingku.

"Kalian mau kemana?" Tanya ibu pada Syila .

"Emm.. kalau Kay ku bawa ke vila ku boleh tante?" Tanya Syila ragu-ragu pada ibu.

"Vila? Dimana?" Tanyaku yang juga terkejut.

"Oh.. itu di batas kota sana. Di dataran tinggi itu." Jelas Syila.

"Nginap disana?" Tanya ibu pada Syila.

"Eh.. iya tante.. mungkin 3 atau 5 hari tante.." jelas Syila kembali.

"Kok kamu gak bilang sih Syil." Tanyaku kembali.

"Udah kok.. kamu gak cek grup ya?" Tanya Syila kembali.

"Eh.. enggak.." jawabku.

"Jadi.. boleh gak Kay nya pergi tante?" Tanya Syila kembali pada ibu sedangkan ibu diam dan menatapku.

"Hmm.. boleh.. dia butuh banget liburan.." jawab ibu.

"Benar bu?" Tanyaku tidak percaya ibu mengizinkanku.

"Iya.. benar.. sana kemas lagi barangmu." Jawab ibu menyuruhku segera ke dalam rumah.

Dan aku segera menuju ke kamar mengabaikan percakapan ibu dengan Syila yang mulai terdengar samar-samar.

"Jangan sampai Kay tau ya.." hanya itu yang kudengar saat mulai memasuki kamar namun karena antusias aku mengabaikannya.

Di dalam kamar aku mengobrak kembali ranselku dan memasukan beberapa baju dan celana bersamaan dengan hijab dan kelengkapan lainnya.

Segera keluar dari kamar aku langung menuju ruang tamu yang ternyata sudah ada Nisa disana.

"Udah lama nunggu Nis?" Tanyaku duduk disamping Nisa.

"Gak kok.. baru saja. Udah selesai kamu Kay?" Tanya Nisa.

"Udah kok.. tinggal nunggu yang lain bukan?" Tanyaku pada mereka berdua dan dibalas anggukan.

Waktu sudah menunjukan pukul 08.00 WIB tak lama Angga datang bersama Anggi tentu saja dengan suara bertengkarnya mereka berdua yang sudah terdengar dari jauh.

"Assalamualaikum.. pangeran komplek datang.." itulah sapa Angga saat masuk ke rumah dan langsung duduk di depan pintu.

"Walaikumsalam.. tumben rapi Angga." Sapaku pada Angga yang ntah kenapa bagiku terlihat...

Despair Or Rise [Completed] - REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang