"Itu kan.."
"Kenapa? Ada yang salah?" Tanyaku kembali.
"Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan hal itu?" Tanya Nico.
"Aku.. hanya ingin bertanya.." jawabku seadanya.
"Hmm.. setauku sih.. mawar hitam itu membawa pesan misterius.." jawab Angga.
"Yang biasanya berujung ke hal tidak baik.." tambah Nico.
"Hmm.. begitu.."
"Ada sesuatu kah Kay?" Tanya Nico kembali.
"Ah.. tidak ada kok.. sudahlah.. yuk ke tempat yang lain.." ajakku kembali dan berjalan mendahului Angga dan Nico.
Tak lama kemudian kami langsung berangkat menuju sekolah. Dan sisa hari berjalan seperti biasanya sampai kami kembali lagi ke kos.
Sesampainya di kos aku langsung menghampiri kasurku dan merebahkan badanku di atasnya. Tanpa mengganti seragam sekolah sebelumnya.
"Gak ganti seragam dulu Kay?" Tanya Anggi yang melihatku.
"Sebentar lagi Gi.." jawabku pelan.
"Kamu sakit ya?" Tanya Anggi kembali.
"Nggak kok.. hanya lelah saja.. mungkin.. aku mau tidur sebentar.." ucapku pada Anggi.
"Iya.. nanti aku bangunin.. istirahat aja Kay.." ucap Anggi yang semakin samar aku dengar dan akhirnya aku jatuh tertidur.
Pukul 17.00 WIB
Aku terbangun dan menatap ke sekeliling kamar yang kosong dan kemudian menatap ke arah jam dinding."Ah.. aku telat.." gumamku sambil berusaha mengganti seragam sekolah.
Tak lama kemudian aku berjalan menuju dapur karena sekarang adalah jadwalku untuk memasak makanan namun aku lupa karena terlalu lelah dan akhirnya malah tertidur.
Sesampai di dapur tidak ada siapapun di sana dan makanan yang selesai di masak di letakkan di atas meja.
"Mereka kemana ya?" Gumamku menatap sekeliling dan telingaku samar-samar menangkap suara mereka dari arah kamar Angga dan Nico.
Karena penasaran aku langsung keluar dari dapur dan menuruni anak tangga.
"Peka dikit napa sih.."
"Ya kita mana tau.."
"Kan kalian yang lihat."
"Ya terus kita harus apa?"
"Pantau aja dulu.."
"Mereka bahas apa sih.." gumamku kembali.
"Ayolah.. tidakkah diantara kalian ada yang sadar bahwa Ka-
TICKS
Aku menginjak dahan kayu kering membuat pembicaraan mereka berhenti dan mereka menatap kearahku dengan wajah terkejut dan panik.
"Okey.. kalian kenapa?" Tanyaku pada mereka.
"..."
"Tidak ada kah yang bisa menjawab?" Tanyaku kembali.
"Gak ada.." jawab Nico.
"Kalian bahas apa? Kok berhenti?" Tanyaku kembali.
"Gak ada kok Kay.. hanya pembahasan absurd saja.." ucap Angga.
"Oh.. benarkah? Lalu kenapa berhenti?"
"Ya karena kita kaget ngelihat kamu.." jawab Syila.
"Kenapa kaget?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Despair Or Rise [Completed] - REVISI
Teen Fiction⚠️ Jika kalian orang sabar silahkan baca cerita ini. ⚠️ Hidup tak selamanya berjalan indah. Kehilangan bisa saja hadir di depan mata dan kini duka itu datang kepada keluargaku. "Apakah aku boleh bahagia?" Inilah kisahku, tentang luka yang tak pernah...