"Kamu.. ah tidak.. kalian.. tidak merahasiakan sesuatu dariku kan?"
Anggi hanya diam dan memasang wajah yang terkejut membuatku semakin heran dengannya.
"Kenapa Kay berpikir kayak gitu?" Tanya Anggi kembali.
"Ya gak ada.. hanya merasa saja.." jawabku kembali.
"Cuman perasaan kamu aja kok Kay.." jawab Anggi kembali.
"Hmm.. okey.." jawabku kembali.
Dan kemudian Anggi menyibukan diri dengan buku dan beberapa tugas sekolah yang belum di kerjakannnya. Sementara aku hanya sibuk menscroll layar Hp membuka sosial media lainnya atau hanya sekedar membaca komik ataupun mendengar lagu. Tak lama waktu isya masuk dan kami memutuskan untuk shalat isya. Dan Anggi kembali sibuk dengan tugasnya sementara aku memilih untuk tidur terlebih dahulu.
Dan malamnya saat dalam tidur aku bermimpi. Mimpi yang sangat singkat. Dan yang hanya aku ingat aku berada di sebuah tempat yang gelap dan kelabu. Dan seseorang memanggilku.. mengucapkan beberapa patah kata.
"Bersabarlah.. "
"Cari dan temukan kebenaran.. jangan menyerah.."
"Hah.. kebenaran apa?"
" Jangan mundur.. tetap maju.."
"Cari ~~~~~~~~ ~~~~~~"
"Hah.. apa? Aku gak paham.."
"Mawar hitam akan menjadi petunjuk.."
"Petunjuk?" Ucapku sambil berusaha mendekati suara yang berbicara ke arahku namun yang kudapati adalah teriakan yang memekakan telinga.
Dan seketika aku terbangun dengan nafas terengah-engah. Dan melirik ke arah jam yang ternyata sudah pukuk 04.00 WIB. Dan melihat Anggi yang masih tertidur pulas.
Setelah menenangkan diri aku memutuskan untuk mandi. Dan tepat saat keluar kamar mandi Anggi sudah bangun.
"Eh tumben Kay.. mandi jam segini.." ucap Anggi padaku.
"Ah.. ya.. tadi aku cepat bangunnya.." jawabku kembali.
"Hmm.. gitu.. kamu sakit Kay?" Tanya Anggi yang berdiri beberapa langkah dariku.
"Eh gak kok.. kenapa?" Tanyaku kembali.
"Wajahmu.. pucat Kay.." ucap Anggi.
"Mungkin efek cahaya lampu kali.." ucapku pada Anggi.
"Hmm.. aku mandi dulu ya Kay.. kita sarapan di jalan aja.." ucap Anggi kemudian.
"Okey.." jawabku.
Tak lama waktu shalat subuh mulai masuk dan aku langsung melaksanakan shalat subuh diikuti dengan Anggi beberapa menit kemudian. Lalu mulai bersiap-siap menuju sekolah.
Pukul 06.30 WIB
Aku dan Anggi telah siap di depan pintu kamar kami dan hanya tinggal menunggu Syila dan Nisa keluar dari kamar mereka. Sambil menunggu mereka berdua aku kembali melanjutkan membaca novel yang sedang kubaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Despair Or Rise [Completed] - REVISI
Teen Fiction⚠️ Jika kalian orang sabar silahkan baca cerita ini. ⚠️ Hidup tak selamanya berjalan indah. Kehilangan bisa saja hadir di depan mata dan kini duka itu datang kepada keluargaku. "Apakah aku boleh bahagia?" Inilah kisahku, tentang luka yang tak pernah...