55

13 5 1
                                    

"Aku menunggumu.."

Ucap suara Angga dan entah kenapa saat mendengar kalimat itu rasanya.. aku ingin menangis.. tapi menangis dalam rasa bahagia..

Rasanya berdebar.. aku.. dan itulah suara terakhir yang kudengar. Dan aku kembali menatap sekitarku. Tempat gelap yang sunyi sepi. Aku terus berjalan dan berjalan seakan tempat ini tidak ada ujungnya. Dan tiba-tiba teringat ucapan Anggi.

'Apakah ayah benar-benar akan sedih? Tapi bukankah harusnya ayah senang karena aku kan bertemu dengan ayah?'

Dan tiba-tiba aku mendengar suara dari luar lagi. Suara seseorang yang mendekat.. itulah yang kusimpulkan.

"Hallo Kay.. kamu pasti tau ini siapa kan? Aku.. tidak perlu memperkenalkan diri lagi kan? "

'Kurasa aku tau.'

"Yang lain.. lagi kembali ke kos.. jadi aku yang berjaga disini.."

'Aku gak nanya lho..'

"Kay.. kamu mendengarku kan?? Ku harap kamu mendengarnya.. dan kuharap juga tidak saat.. ah.. aku.."

'Dia ini kenapa sih?'

"Bangun dong Kay.. jangan kayak gini.. kalau ibumu tau kan bisa gawat.."

'Apakah ibu tau?'

"Tapi.. kamu tenang saja.. Nico baru hanya mengatakan kamu kelelahan dan perlu istirahat.. dia belum menyampaikan semuanya.. tapi.."

'Syukur deh..'

"Jika kamu gak bangun.. Nico akan mengatakan semuanya pada ibumu.."

'Pemaksaan sekali ya..'

"Jadi Kay.. bangun dong.. kita semua nungguin.."

'...'

"Aku.. bahkan juga nungguin.. aku nungguin kamu.."

'Lagi-lagi aku berdebar.. sebenarnya kenapa? Apa tekanan darahku naik sekarang?'

"Kamu jelek kayak gini.. gak cantik.. pucat.. kamu.. kayak.. mayat hidup.. aku.. kamu tau akau frustasi.."

'Tapi sebentar lagi aku memang akan jadi mayat..'

"Jangan menyerah Kay.. demi dirimu.. demi semuanya..demi keluargamu..dan.."

'Dan?'

"Demi aku juga.."

'Apa jangan-jangan..'

"Aku gak tau kamu dengar ini atau nggak.. tapi aku.."

'Apa?'

"Kurasa aku..aku.. aku.. telah... Ya begitulah.. padamu Kay.."

'Hah.. apa? Aku gak dengar..'

"Jadi.. bangun dong Kay.. masak kamu tega buat aku nungguin kamu nih.."

'Kamu nangis ya Ga?'

"Aku hanya menangis untuk kamu lho.. aku keren kan.. seorang Angga Jaya menangis untukmu.."

'Masak cowok nangis..'

"Bangun Kay.. jangan menyerah.. jangan menyerah.. aku gak tau apa yang akan terjadi.. kalau seandainya kamu memilih menyerah Kay.. mungkin duniaku hancur.. hahaha.. "

'Tapi aku sudah lelah kamu tau Ga.. aku capek menghadapi drama dunia ini..'

"Kita semua selalu bersamamu Kay.. selalu dan selalu.. kita tulus berteman denganmu.."

Despair Or Rise [Completed] - REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang