"Kenapa dengan Bagas?" Tanya seseorang dari depan kami.
"Eh.." serentak kami semua mendongak menatap orang tersebut.
"Nico??" Tanya Syila dan Nisa serentak sedangkan aku hanya diam meskipun sebenarnya aku juga terkejut.
"Iya.. kenapa?" Jawab Nico santai.
"Kamu ngapain disini? Rumahmu kan jauh dari sini.." Tanya Syila.
"Jadi aku gak boleh kesini gitu." Jawab Nico santai.
"Boleh sih.. tapi ngapain?"
"Gak ada.. jalan-jalan.."
"Sendirian aja Nico?" Tanya Nisa.
"Iya.. kenapa?"
"Gak ada.."
"Kalian ngapain bahas Bagas tadi?"
"Gak ada apa-apa kok."
"Hee.. jangan-jangan.." Tanya Nico menatap kami bertiga dengan senyum jahilnya.
"Syila suka Bagas ya.." tanya Nico penuh selidik.
"Ehhh...." Ucap Syila dengan wajah merah.
"Mana adaa..... Nicoooo... Jangan asal tebak..." Ucap Syila panik.
"Haha... Kenapa kamu bisa ngomong kayak gitu Nico?" Tanya Nisa.
"Asal nebak aja sih.." jawab Nico.
"GAKKK.. GAKKK.. AKU GAK SUKA BAGAS YA.. JANGAN ASAL NGOMONG....." Ucap Syila nge gas dengan nada tinggi.
"Iya.. iya.. jangan nge gas dong Syila.."
"Huh.. malas deh.." gumam Syila kesal.
"Sabar Syil.." tenang Nisa pada Syila.
"Btw.. kenapa diam aja Kay?" Tanya Nico melirik ke arahku yang memandang ke arah lain.
"Hmm.. gak ada kok." Jawabku pelan.
"Hmm.. oh iya kalian ngapain disini?" Tanya Nico.
"Gak ada.. kami cuma mau jalan-jalan." Jawab Nisa.
"Hoo.."
"Kamu Nico?"
"Kan tadi aku udah bilang.. kalau aku jalan-jalan juga.." jawab Nico.
"Bawa motor?" Tanya Nisa.
"Iya.. kenapa?"
"Kalau gitu kita jalan-jalan bareng yuk.." tawar Syila.
"Eh.. lalu aku sama siapa?" Tanyaku
"Sama Nico lah Kay.. kan aku sama Nisa.. ya kan Nis.." jawab Syila menoleh pada Nisa.
"Iya.. iya.. tapi masak kita berempat aja.." jawab Nisa.
"Kalau gitu sama siapa lagi?? Hmmm... Oh si kembar aja..." Jawab Syila kembali.
"Tapi mau kemana?? Dan lagi sekarang udah mau sore.." jawabku kembali.
"Eh iya juga ya.. kalau besok gimana? Kalian bisa gak?"tanya Syila pada kami semua.
"Bisa kok." Jawab Nico.
"Aku bisa." Jawab Nisa.
"Oke.. Kamu Kay?"
"Eh.. kayaknya bisa deh.." jawabku kembali.
"Oke.. kalau gitu.. siapa yang hubungi mereka?" Tanya Syila kembali dan hening kemudian.
"Oh kalau aku lagi gak ada kuota.." jawab Nico.
"Lah terus aku hubungin kamu gimana?" Tanya Syila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Despair Or Rise [Completed] - REVISI
Teen Fiction⚠️ Jika kalian orang sabar silahkan baca cerita ini. ⚠️ Hidup tak selamanya berjalan indah. Kehilangan bisa saja hadir di depan mata dan kini duka itu datang kepada keluargaku. "Apakah aku boleh bahagia?" Inilah kisahku, tentang luka yang tak pernah...