"Zila ada Aziz nih" teriak Andra dari lantai bawah
"Bentar bang" teriak Zila lalu mengambil sling bag dan memakai sepatu nya
"Udah lama Ziz?" Tanya Zila setelah sampai di lantai bawah
"Engga ko baru aja"
"Mau jalan sekarang?" Tanya Andra yang entah muncul dari mana
"Iyah bang, gue pinjem dulu Zila nya sebentar" izin Aziz
"Lama juga gapapa kali"
"Yaudah kalo gitu kita gausah pulang aja Ziz" ucap Zila membuat Andra melotot
Pletak
"Enak aja lo gak pulang, pokonya malam ini harus pulang, gak ada nginep-nginep" tegas Andra setelah menjitak kepala Zila
"Iyah, lagian juga cuma bercanda kali"
"Udah sana berangkat nanti keburu ke maleman" usir Andra
"Ngusir nih? Yaudah kita berangkat sekarang aja, Assalamualaikum" ketus Zila lalu berjalan lebih dulu
"Gue pergi dulu yah bang"
"Iyah hati-hati, jagain ade gue"
"Siap bang, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
***
Diperjalanan Aziz dan Zila tidak ada yang membuka suara hingga mobil yang ditunggangi mereka melaju menuju hutan-hutan membuat Zila mengernyit heran
"Kita mau kemana sih Ziz? Ko jalurnya kaya hutan gini?" Tanya Zila membuat Aziz meliriknya tapi bukannya menjawab pertanyaan Zila, Aziz malah tersenyum
"Lo kenapa malah senyum-senyum gitu sih? Ngeri gue deket-deket Lo" heran Zila sambil memepetkan tubuh nya ke kiri
"Gausah minggir-minggir ke sana kali Zil, sinian aja"
"Gak ah Lo nyeremin"
"Emang gue serem?" Tanya Aziz yang diangguki Zila dengan polos
"Masa sih? Gue ganteng gini dibilang serem" pede Aziz membuat Zila mendengus sebal lalu kembali duduk ke posisi semula
"Serah Lo deh" ketus Zila membuat Aziz terkekeh
Tak lama kemudian mobil pun berhenti membuat Zila menoleh ke sekitar melalui jendala mobil untuk mengecek keadaan
"Tenang aja kali disini gak bakal ada binatang buas yang bakal terkam kita berdua" ucap Aziz yang melihat raut khawatir dari Zila
"Ayo turun" ajak Aziz yang entah sejak kapan sudah membukakan pintu untuk Zila
Setelah turun dari mobil Zila pun mengedarkan pandangannya sambil terus berjalan mengikuti Aziz, saat Aziz menghentikan langkahnya Zila pun menatapnya lalu Aziz mengkode agar menatap ke depan, Zila pun menoleh kan kepala ke depan dan dengan seketika matanya berbinar dan senyum nya ikut mengembang
"Gue kaya nya mimpi deh ini"
"Ini nyata Zila"
"Masa sih?" Tanya Zila yang diangguki Aziz tapi Zila masih tak percaya, dia pun mencubit lengannya sendiri
"Aww sakit" keluh Zila
"Lo kenapa?" Panik Aziz yang tiba-tiba mendengar Zila mengaduh
"Gapapa ko, tapi sumpah yah bukit nya indah banget, Lo tau dari mana tempat ini?"
"Waktu itu gue lagi banyak masalah dan gue kendarain motor gak tentu arah, eh gue malah nyampe kesini"
"Bagus banget asli, Lo harus fotoin gue disini" ucap Zila sambil memberikan ponsel miliknya
"Cepet gaya" ucap Aziz sambil mengarahkan kamera ponsel Zila kearah Zila yang sudah berpose
"Gimana? Bagus ga?" Tanya Zila yang diangguki Aziz lalu berlari menuju Aziz untuk melihat hasilnya
"Wah bagus bangett, gue suka"
"Sini Zil duduk" ajak Aziz uang sudah duduk diatas rumput, Zila yang melihat itu pun mengangguk lalu menghampiri Aziz dan duduk di sampingnya
Keheningan pun terjadi di antara mereka karena mereka berdua sibuk dengan pikiran mereka masing-masing, Zila yang sibuk menikmati pemandangan sekitar dan udara yang sejuk, serta Aziz yang sibuk memperhatikan Zila
"Lo mau ke pasar malam ga?" Tanya Aziz membuat Zila menoleh dengan mata berbinar
"Pasar malam? Serius Lo ngajak gue kesana?" Tanya Zila yang diangguki oleh Aziz
"Iya, kenapa emang nya? Ga mau yah? Gapapa sih kalo ga mau"
"Kata siapa gue ga mau? Ayo kita ke pasar malam gue pengen makan permen kapas" ujar Zila sambil bangkit dan menarik tangan Aziz menuju mobil
***
Suara tawa, jeritan dan tangisan mengisi suasana di pasar malam saat ini, banyak orang-orang yang sedang bersama keluarga mereka, sahabat, teman bahkan pasangan
"Lo mau main ga?" Tanya Aziz
"Mau lah masa iyah udah dateng kesini tapi gak main"
"Yaudah mau main apa?"
"Naik roller coaster aja gimana? Kaya nya seru deh" Tanya Zila
"Lo serius?" Ucap Aziz membuat Zila menoleh, Zila melihat perubahan ekspresi wajah Aziz
"Kenapa emang nya? Lo takut?"
"Hah? Engga lah ya kali naik gituan doang gue takut" elak Aziz sementara Zila masih tidak percaya karena saat ini saja Aziz menggenggam tangan nya dengan bergetar dan terasa dingin
"Kalo Lo takut mending gausah aja deh, gue takut nya Lo kenapa-napa"
"Engga gue ga takut, eh itu udah giliran kita"
Mereka berdua pun menaiki wahana itu dan setelah mereka berdua duduk, pengaman pun dipasang agar mereka tidak jatuh saat menaiki wahana itu, wahana itu pun di mulai dengan kecepatan yang pelan dan lama kelamaan wahana itu semakin cepat
"Ma...ma...mama takut" jika kalian pikir itu adalah teriakan Zila, kalian salah karena itu adalah teriakan dari Aziz
Zila ingin tertawa keras mendengarnya tapi saat melihat wajah Aziz yang pucat membuat Zila merasa kasihan dan akhirnya menahan tawa nya
Permainan pun selesai dengan Aziz yang jalan sempoyongan dan langsung berlari ke arah toilet untuk mengeluarkan isi perutnya sementara Zila menunggu nya didepan toilet dengan cemas
"Nih minum dulu" ucap Zila setelah Aziz keluar dari toilet, Aziz pun menerimanya dan langsung meminum nya
"Kata gue juga apa kalo Lo takut mending gausah, ngeyel sih"
"Gue itu emang suka gini kalo naik roller coaster, tapi kalo yang lain engga ko"
"Lo takut ketinggian?"
"Ya enggaklah kalo gue takut, kenapa bisa gue manjat tembok sekolah bareng Lo waktu itu"
"Iya juga yah"
"Udah kita beli es krim aja yah biar ngilangin mual gue" ucap Aziz yang diangguki Zila
"Eh iya katanya kamu tadi mau permen kapas, itu ada yang jual, mau beli sekarang apa pas pulang?" Tanya Aziz sambil menunjuk penjual permen kapas
"Sekarang aja deh biar gausah bulak-balik"
***
"Tak lama kemudian mereka pun sampai di depan gerbang rumah Zila yang berwarna hitam dan menjulang tinggi dengan bagian atas yang tajam
"Gue duluan yah, Lo mau mampir dulu ga?" Ajak Zila
"Engga deh gue langsung pulang aja, udah malam gak enak sama tetangga kan"
"Tetangga? Blok bagian rumah gue kosong keless"
"Eh Iyah lupa, mereka masih liburan?"
"Gatau deh, masih mungkin"
"Yaudah gue pulang dulu salam buat bang Andra yah, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, hati-hati"
KAMU SEDANG MEMBACA
AziLa (END)
Teen FictionZila Revalina Lycny Seorang gadis yang memiliki banyak rahasia,bersikap dingin dengan papah dan mamah nya tetapi jika dihadapan umum,Abang dan adik nya dia akan menjadi gadis yang ramah,murah senyum,humoris dan paling ceria Aziz Raspati Manufaz Seo...