Pagi ini Zila sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi dan memakan cemilan, semua orang yang menghadiri pesta kecil semalam sudah pulang sejak dua puluh menit yang lalu
Ting nong Ting nong
"Siapa sih ganggu aja" ucap Zila lalu bangkit dari duduk nya dan membuka pintu
"Yaela Ger, sok-sokan pake pencet bel segala biasanya juga langsung masuk" ujar Zila saat melihat siapa yang datang
"Dasar kamu ini cucu tidak tahu diri, saya ini kakek kamu masa di panggil nama" kesal Gerald
"Iya-iya maap, baperan amat" cibir Zila lalu masuk ke dalam rumah
"Kakek mau depan pintu aja?" Teriak Zila saat kakek nya itu tidak mengikuti nya
"Dasar bocah tengil" gumam Gerald lalu menyusul Zila ke ruang tamu
"Kakek kenapa kesini?" Tanya Zila saat mereka sudah duduk
"Kau ini bodoh atau bagaimana? Kakek mu datang itu di beri minum dulu baru bertanya"
"Iya-iya bentar" Zila pun beranjak dari sana untuk mengambil minum
"Nih kek, mas Samu" ucap Zila sambil meletakan 2 gelas jus jambu ke sukaan kakek nya
"Terima kasih non" ucap Samudra a.k.a asisten Gerald
"Sama-sama mas"
"Kakek belum jawab pertanyaan Reva yang tadi"
"Kamu kan hari ini ulang tahun yang ke tujuh belas jadi nanti malam kamu harus ke Jakarta untuk merayakan ulang tahun mu dengan keluarga besar" jelas Gerald
"Males ah lagian ngapain sih pake di rayain segala, gak bakal bisa panjangin umur Reva juga ko"
"Kamu ini jangan banyak membantah, pokonya kamu, Andra dan Nadira harus ada disana malam ini jam 8 malam jangan telat apa lagi sampe lupa, oh iya warna kesukaan kamu apa?"
"Iya-iya nanti dateng, warna kesukaan Reva itu biru"
"Oke nanti kamu ke sana jangan lupa pakai dress berwarna biru, Andra dan Nadira juga harus memakai jas dan dress biru, karna tema ulang tahun mu akan berwarna biru"
"Iya-iya bawel deh"
"Yasudah kalau begitu kakek pulang dulu jangan lupa malam ini"
"Kakek jauh-jauh dari Jakarta ke Bandung cuma mau bilang ini doang?" Tanya Zila dengan wajah cengo
"Iyalah emang nya mau apa lagi?"
"Kenapa gak telfon aja sih kek? Ribet amat jadi orang tua" kesal Zila karena tak habis pikir dengan kakek nya yang kelewat ajaib itu
"Iya juga yah, kamu sih gak bilang sama kakek" ucap Gerald membuat Zila tak terima
"Lah kakek aja dateng ke sini gak bilang sama Reva jadi ngapain nyalahin Reva coba"
"Ah sudah lah kakek mau pulang saja, jangan lupa nanti malam" ujar Gerald lalu berjalan keluar rumah Zila
"Dasar aki-aki giliran salah nyalahin orang" cibir Zila
Zila mengambil ponselnya untuk menghubungi Andra dan Nadira yang sekarang sedang pergi entah kemana
"Halo bang, Dir"
KAMU SEDANG MEMBACA
AziLa (END)
Novela JuvenilZila Revalina Lycny Seorang gadis yang memiliki banyak rahasia,bersikap dingin dengan papah dan mamah nya tetapi jika dihadapan umum,Abang dan adik nya dia akan menjadi gadis yang ramah,murah senyum,humoris dan paling ceria Aziz Raspati Manufaz Seo...